Internasional

Australia Usir Duta Besar Iran Terkait Serangan Antisemit di Melbourne dan Sydney

Avatar photo
4
×

Australia Usir Duta Besar Iran Terkait Serangan Antisemit di Melbourne dan Sydney

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Australia Usir Duta Besar Iran Terkait Tuduhan Serangan Antisemit

Jakarta, CNN Indonesia – Pemerintah Australia mengambil langkah tegas dengan mengusir Duta Besar Iran, Ahmad Sadeghi, dan tiga pejabat lainnya setelah menemukan bukti bahwa Iran terlibat dalam serangan antisemit di Melbourne dan Sydney. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan bahwa informasi intelijen yang diperoleh Organisasi Keamanan dan Intelijen Australia (ASIO) menunjukkan bahwa pemerintah Iran berada di balik agresi tersebut.

“ASIO menilai kemungkinan bahwa Iran juga merencanakan serangan lebih lanjut. Ini merupakan tindakan agresi yang serius dan berbahaya yang diprakarsai oleh negara asing di wilayah kami,” tegas Albanese, seperti dilaporkan oleh The Guardian. Tindakan Iran tersebut, menurut Albanese, bertujuan untuk merusak kohesi sosial dan menimbulkan perpecahan di antara masyarakat Australia, yang menurutnya tidak dapat diterima.

Sebagai respons, pemerintah Australia berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah tegas. Selain mengusir para diplomat Iran, operasional Kedutaan Besar Australia di Teheran juga akan dihentikan. “Tindakan Iran tidak dapat diterima. Mereka membahayakan nyawa, meneror masyarakat, dan merusak tatanan sosial kami,” kata Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgess, dalam pernyataannya.

Burgess juga menegaskan bahwa tidak ada diplomat Iran di Australia yang terlibat dalam operasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa serangan antisemit ini dijalankan langsung oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melalui perwakilan dan koordinator yang ada di luar negeri, yang mengarahkan kegiatan tersebut di Australia.

Pemerintah Australia merencanakan untuk menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris, menandai langkah serius dalam menanggapi perilaku Iran. Situasi ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah, terutama dalam konteks menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat multikultural Australia.

Serangan antisemit yang terjadi di Melbourne dan Sydney telah menimbulkan keprihatinan besar di kalangan komunitas lokal, dengan serangan yang menyasar Sinagoge Adass Israel dan Lewis’ Continental Kitchen. Kejadian ini menunjukkan meningkatnya tantangan terhadap toleransi beragama dan stabilitas sosial di Australia, di tengah berbagai isu global yang kompleks.

Langkah pemerintah Australia ini mencerminkan komitmen kuat negara tersebut untuk melindungi warganya dan menjaga kedamaian sosial. Dengan latar belakang yang semakin kompleks dalam hubungan internasional, Australia berusaha untuk merespons tindakan yang dianggap mengancam nilai-nilai fundamental yang dijunjung tinggi, seperti kebebasan beragama dan keamanan masyarakat.

Dalam situasi yang makin memanas ini, harapan untuk menemukan solusi damai dan menghindari eskalasi yang lebih lanjut menjadi penting. Pemerintah Australia diharapkan untuk bekerja sama dengan mitra internasional untuk menangani tantangan ini secara efektif, sambil memastikan bahwa hak-hak masyarakat tetap dihormati.

Dengan tindakan ini, Australia ingin menunjukkan bahwa mereka tidak akan mentolerir agresi asing yang merusak stabilitas dan keharmonian yang telah terbangun di negara tersebut. Ketegasan ini dapat menjadi sinyal bagi negara-negara lain mengenai perlunya menjaga perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di seluruh dunia.