Jumlah Jurnalis Tewas di Gaza Capai 240 Orang, Mendesak Tindakan Internasional
Jakarta, CNN Indonesia — Sejak dimulainya ketegangan di Jalur Gaza pada Oktober 2023, jumlah jurnalis yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 240 orang. Angka ini menunjukkan keparahan situasi di kawasan konflik tersebut dan menandakan perlunya perhatian serius dari komunitas internasional.
Kabar terbaru mengabarkan gugurnya jurnalis foto Khaled Muhammad al-Madhoun dari Palestine TV. Laporan mengenai jumlah jurnalis yang kehilangan nyawa ini disampaikan oleh Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan resmi pada Sabtu, 23 Agustus 2023. Dalam pernyataannya, mereka mengutuk keras tindakan sistematis yang menargetkan jurnalis oleh pasukan Israel.
Kantor berita tersebut juga mengajak Federasi Internasional Jurnalis, Serikat Jurnalis Arab, dan seluruh lembaga pers dunia untuk bersama-sama mengecam tindakan keji ini. Mereka menegaskan perlunya pertanggungjawaban dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis, yang dianggap memiliki hubungan erat dengan Israel.
Dalam pernyataan tersebut, mereka mendesak komunitas internasional dan organisasi media untuk melawan aksi yang dianggap sebagai genosida. Selain itu, mereka menyerukan perlunya perlindungan bagi jurnalis dan pekerja media di Gaza yang kini berada dalam posisi rentan.
Jumlah korban jurnalis yang tewas selama konflik ini bahkan mengungguli angka yang tercatat dalam beberapa perang besar sepanjang sejarah. Dalam Perang Dunia I dan II, total korban jurnalis mencapai 68 orang, sementara Perang Vietnam merenggut 63 nyawa, dan Perang Afghanistan mencatat 127 jurnalis tewas. Jumlah yang mencolok ini menunjukkan betapa berbahayanya situasi di Gaza bagi para jurnalis yang meliput peristiwa tersebut.
Selain Khaled al-Madhoun, beberapa jurnalis Palestina lain juga turut menjadi korban, di antaranya Anas al-Sharif, Mohammad Qraiqea, Mohammad Nawfal, dan Ibrahim Daher. Anas al-Sharif sebelumnya menjadi sasaran kampanye pencemaran nama baik yang menuduhnya berhubungan dengan kelompok bersenjata Hamas, tuduhan yang telah dibantah secara tegas olehnya.
Kantor Media Pemerintah Gaza berharap solusi damai dapat segera ditemukan untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini. Mereka mengingatkan dunia akan tanggung jawab moral untuk melindungi nyawa para jurnalis yang berusaha menyampaikan kebenaran di tengah situasi yang sangat sulit.
Kejadian ini kembali menekankan pentingnya perlindungan bagi jurnalis, yang berperan krusial dalam mendokumentasikan fakta dan peristiwa di lapangan. Tuntutan untuk mengadili para pelaku kekerasan terhadap jurnalis di pengadilan internasional menjadi semakin mendesak, demi menjamin keselamatan dan kebebasan pers di seluruh dunia, khususnya di kawasan konflik seperti Gaza.
Sementara itu, situasi di lapangan tetap tegang dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Oleh karena itu, langkah-langkah nyata dari komunitas internasional sangat diperlukan untuk menghentikan kekerasan dan menjamin perlindungan bagi jurnalis dan warga sipil di Gaza.