Internasional

Ukraina Serang Fasilitas Minyak Rusia, Harga Bensin Melonjak Tajam

Avatar photo
5
×

Ukraina Serang Fasilitas Minyak Rusia, Harga Bensin Melonjak Tajam

Sebarkan artikel ini

Ukraina Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Infrastruktur Energi Rusia, Harga Bensin Melonjak

Jakarta, CNN Indonesia – Ukraina kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas infrastruktur energi Rusia, termasuk kilang minyak, stasiun pompa, dan kereta pengangkut bahan bakar. Serangan ini berdampak signifikan, menyebabkan harga bensin di Rusia mencapai rekor tertinggi.

Berdasarkan laporan CNN pada Minggu (24/8), serangan yang dilakukan Ukraina menargetkan kilang minyak utama yang berkapasitas lebih dari 44 juta ton produk setiap tahunnya. Angka ini setara dengan lebih dari 10 persen total kapasitas produksi minyak Rusia. Beberapa lokasi yang terkena serangan antara lain kilang Lukoil di Volgograd, yang merupakan salah satu kilang terbesar di Rusia bagian selatan. Kilang ini mengalami dua kali serangan hebat pada pertengahan Agustus, yang mengakibatkan kebakaran berkepanjangan.

Kilang lain yang juga diserang mencakup fasilitas di Saratov dan wilayah Rostov. Akibat dari serangan tersebut, krisis bahan bakar mulai terasa, terlebih di wilayah Crimea. Gubernur Crimea, Sergey Aksyonov, menyatakan bahwa kelangkaan bensin di daerah tersebut disebabkan oleh masalah logistik, dan pemerintah setempat tengah berupaya menstabilkan pasokan serta harga bahan bakar.

Aktivis pro-Ukraina di Crimea menilai bahwa pengurangan jenis bensin yang populer menjadi indikator nyata dari dampak besar serangan drone Ukraina terhadap perekonomian Rusia. Kenaikan harga grosir bensin di bursa St. Petersburg juga mencolok, mencapai hampir 10 persen hanya dalam bulan ini. Sejak awal tahun, harga bensin naik sekitar 50 persen, yang tentu saja dirasakan oleh konsumen, terutama di wilayah Rusia Timur Jauh.

Meskipun pasokan bensin terganggu, kebutuhan militer Rusia yang lebih banyak mengandalkan diesel tidak mengalami dampak yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya upaya dari pihak militer untuk mengatur pasokan bahan bakar guna mempertahankan operasionalnya di tengah gempuran dari Ukraina.

Situasi ini melambangkan eskalasi ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di mana serangan terhadap infrastruktur energi menjadi salah satu strategi untuk mengurangi kemampuan logistik musuh. Dampaknya tidak hanya terasa di sektor energi, tetapi juga di ekonomi secara keseluruhan di Rusia.

Serangan-serangan ini tampaknya merupakan upaya Ukraina untuk merespons invasi yang dilakukan Rusia sejak awal konflik, dengan harapan dapat menekan perekonomian dan daya tahan Rusia dalam melanjutkan operasi militer. Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini mencerminkan strategi perang modern di mana serangan terhadap sumber daya vital musuh dapat memberikan keuntungan strategis yang lebih besar.

Pengamat militer menilai, serangan ini tidak hanya merusak infrastruktur fisik, tetapi juga berpotensi menimbulkan ketidakpuasan masyarakat Rusia akibat lonjakan harga bahan bakar. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan politik di dalam negeri Rusia, mengingat pentingnya akses terhadap energi bagi kehidupan sehari-hari dan industri.

Dengan situasi yang terus berkembang, perhatian dunia internasional tetap tertuju pada respon Rusia terhadap serangan-serangan ini, serta dampaknya terhadap konflik yang telah berlangsung lama ini.