Internasional

Israel Bantah Kelaparan di Gaza, IPC Sebut 514 Ribu Warga Terancam

Avatar photo
4
×

Israel Bantah Kelaparan di Gaza, IPC Sebut 514 Ribu Warga Terancam

Sebarkan artikel ini

Israel Bantah Terjadinya Kelaparan di Gaza, IPC Sebut 514 Ribu Warga Terkena Dampak

JAKARTA, CNN Indonesia — Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa situasi kelaparan di Jalur Gaza tidak ada, menyusul laporan dari Sistem Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang menyatakan sebaliknya. Pernyataan ini disampaikan melalui akun resmi X Kemlu Israel pada Jumat (22/8), di tengah meningkatnya perhatian internasional terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Dalam laporan IPC, yang dirilis baru-baru ini, tercatat bahwa sekitar 514 ribu warga Gaza tengah mengalami kelaparan parah. Laporan ini juga memperkirakan jumlah tersebut akan semakin meningkat jika situasi tidak segera ditangani. IPC menilai kondisi kelaparan di Gaza telah dipicu oleh agresi militer yang dilakukan oleh Israel serta diperparah oleh penutupan akses masuknya bantuan kemanusiaan.

Meskipun Israel mengklaim telah memungkinkan masuknya bantuan ke Gaza, keadaan di lapangan menunjukkan bahwa banyak warga, termasuk anak-anak, masih terjebak dalam malnutrisi akut. “Mereka tetap menghadapi ancaman kelaparan di tengah kondisi yang sangat sulit,” ujar seorang juru bicara IPC.

Latar belakang pernyataan Israel ini berkaitan dengan reaksi internasional yang meningkat terhadap situasi di Gaza. Banyak negara dan organisasi kemanusiaan menyuarakan keprihatinan mengenai akses terhadap sumber pangan dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga sipil di wilayah yang dikepung oleh blokade.

Kondisi ini menciptakan dampak yang luas, di mana fasilitas kesehatan dan pendidikan juga terpengaruh oleh ketidakstabilan yang berkepanjangan. Banyak rumah sakit di Gaza mengalami kekurangan sumber daya, sehingga tidak mampu memberikan perawatan yang tepat kepada pasien yang membutuhkan.

Sementara itu, konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina menjadikan situasi ini semakin kompleks. Masyarakat internasional memandang perlu adanya upaya diplomatik yang lebih serius untuk meredakan ketegangan dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Melihat pernyataan resmi ini, para aktivis hak asasi manusia menyerukan agar Israel memberikan akses yang lebih baik terhadap bantuan kemanusiaan dan memfasilitasi perundingan untuk menyelesaikan konflik panjang ini. “Setiap individu berhak mendapatkan akses akan pangan yang cukup dan hidup dalam kondisi yang manusiawi,” ungkap salah satu juru bicara lembaga kemanusiaan.

Situasi di Gaza terus menjadi sorotan dunia. Banyak pihak berharap, agar langkah-langkah konkret dapat segera diambil untuk membantu masyarakat yang terjebak dalam penderitaan. Pembatasan akses kemanusiaan terus menuai kritik, dan upaya untuk mencapai gencatan senjata yang permanen menjadi semakin mendesak di tengah kebutuhan mendesak akan bantuan bagi rakyat Gaza.

Dengan pernyataan dan laporan yang saling bertentangan antara Israel dan IPC, tampaknya dialog dan kolaborasi antara pihak-pihak terkait menjadi kunci dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Ke depan, perhatian dunia diharapkan dapat mendorong terwujudnya solusi yang tepat dan berkelanjutan untuk menciptakan stabilitas serta kesejahteraan bagi semua pihak.