Berita

Noel Terlibat Kasus Pemerasan Sertifikasi K3, Maksa Buruh Bayar Rp 6 Juta

Avatar photo
3
×

Noel Terlibat Kasus Pemerasan Sertifikasi K3, Maksa Buruh Bayar Rp 6 Juta

Sebarkan artikel ini

Kasus Pemerasan Sertifikasi K3: Noel Diduga Terlibat Secara Langsung

Kasus pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kembali mengemuka, kali ini melibatkan seorang tokoh bernama Noel. Budi, sumber yang dekat dengan penyidikan, mengungkapkan bahwa Noel mengetahui hingga membiarkan praktik ilegal ini berlangsung, bahkan meminta hasil dari pemerasan yang dilakukan oleh anak buahnya.

Budi menegaskan, “Dia tahu, membiarkan, bahkan meminta (hasil pemerasan),” yang menunjukkan keterlibatan langsung Noel dalam skema tersebut. Dalam penjelasannya, dia juga mengungkapkan bahwa seluruh aktivitas pemerasan ini sudah sepengetahuan Immanuel Ebenezer, yang dikenal sebagai IEG. “Proses yang dilakukan para tersangka bisa dikatakan sepengetahuan IEG,” tambah Budi.

Modus operandi yang digunakan anak buah Noel sangat mengejutkan. Mereka mewajibkan setiap buruh untuk membayar biaya pengurusan sertifikasi K3 sebesar Rp 6 juta. Sebuah jumlah yang sangat tidak wajar, mengingat biaya seharusnya hanya Rp 275 ribu. Penetapan harga yang tidak berkaitan dengan realitas ini berpotensi merugikan banyak buruh, terutama mengingat bahwa nominal tersebut jauh di atas rata-rata gaji mereka.

Lebih lanjut, praktik pemerasan ini menyudutkan para buruh yang terpaksa membayar untuk bisa mendapatkan sertifikasi K3. Bila mereka tidak dapat memenuhi permintaan pembayaran yang sangat tinggi tersebut, proses pengurusan sertifikasi akan mengalami penundaan yang signifikan, dipersulit, atau bahkan tidak diproses sama sekali. Hal ini menciptakan atmosfer ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan tenaga kerja.

Kasus ini menyoroti isu yang lebih besar mengenai praktik korupsi di sector tenaga kerja dan perlunya reformasi untuk melindungi hak-hak buruh. Sertifikasi K3 sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja, namun praktik semacam ini justru membuat buruh semakin terpinggirkan dan rentan.

Dari sudut pandang lokal, kasus seperti ini sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sistem pengawasan dan regulasi yang ada. Buruh sangat bergantung pada sertifikasi K3 untuk mendapatkan perlindungan dan keselamatan dalam lingkungan kerja mereka. Ketidakadilan ini berpotensi menimbulkan protes dan gerakan kolektif jika tidak ditangani dengan benar.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan diharapkan pihak berwenang mengambil tindakan tegas untuk menindak pelaku agar tidak terjadi lagi di masa depan. Penyelesaian kasus ini penting untuk menjaga keadilan dan memberikan rasa aman bagi buruh di seluruh Indonesia. Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh tindakan pemerasan ini, diperlukan tindakan preventif dan edukatif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hak-hak buruh.