Bank Victoria Syariah Resmi Berganti Nama Menjadi Bank Syariah Nasional
Jakarta – PT Bank Victoria Syariah (BVIS) kini resmi bertransformasi menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Perubahan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), selaku pemegang saham pengendali.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa proses perubahan nama ini adalah bagian dari langkah strategis untuk memperkuat posisi BSN di industri perbankan syariah Tanah Air. “Kami berharap BSN dapat menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia,” tuturnya usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI.
Dalam RUPSLB tersebut, anggaran dasar BSN juga telah diperbarui untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku bagi bank-bank milik negara. Nixon menekankan pentingnya pengaturan ini agar BSN dapat beroperasi secara transparan dan akuntabel, mengingat bank ini merupakan milik negara, bukan kepemilikan pribadi.
Selain perubahan nama dan anggaran dasar, pemegang saham juga sepakat untuk merombak jajaran pengurus. Alex Sofjan Noor yang sebelumnya menjabat sebagai Project Director Tim Strategi Pengembangan Syariah BTN, kini ditetapkan sebagai Direktur Utama BSN. Sementara itu, Bahrullah Akbar, yang memiliki pengalaman luas dalam sektor keuangan publik, diangkat sebagai Komisaris Utama BSN. Bahrullah aktif dalam berbagai lembaga pemerintahan dan organisasi keuangan, termasuk menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Komisaris Utama Bank DKI.
Proses akuisisi di mana BTN menguasai 99,99 persen saham BVIS dengan nilai Rp1,5 triliun, merupakan bagian dari strategi pemekaran (spin-off) BTN Syariah yang direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober atau November 2025. Sisa 0,0016 persen saham BVIS masih dimiliki oleh Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan terhadap rencana BTN untuk melakukan spin-off melalui akuisisi BVIS. Selain itu, langkah restrukturisasi terkait spin-off tersebut juga telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian BUMN dan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto.
Seluruh langkah ini menunjukkan komitmen BTN untuk meningkatkan layanan perbankan syariah di Indonesia, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan berdirinya Bank Syariah Nasional, diharapkan dapat tercipta ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berkualitas.