Nasional

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi Kuat, Kolom Abu Capai 6.000 Meter

Avatar photo
4
×

Gunung Lewotobi Kembali Erupsi Kuat, Kolom Abu Capai 6.000 Meter

Sebarkan artikel ini

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Mencapai Ketinggian 6.000 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada Senin, 18 Agustus 2025, pukul 17.12 WITA. Letusan ini mengejutkan warga sekitar dengan kolom abu yang menjulang setinggi 6.000 meter dari puncak gunung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa fenomena ini terjadi di saat aktivitas vulkanik gunung tersebut meningkat.

Sejumlah warga setempat terlihat menyaksikan kolom abu yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki, mengisyaratkan potensi bahaya yang mengancam. “Kami segera meminta agar warga tidak beraktivitas di kawasan rawan dan tetap memantau informasi terbaru dari pihak berwenang,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi terkini mengenai aktivitas vulkanik dan patuh pada arahan yang ditetapkan oleh otoritas setempat. Dalam catatan sejarah, Gunung Lewotobi dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia, dan erupsi kali ini diharapkan diawasi dengan ketat untuk menghindari risiko yang lebih besar.

Menurut laporan PVMBG, unsur vulkanis di Lewotobi menunjukkan gejala peningkatan sejak beberapa waktu terakhir. Aktivitas ini tentunya menjadi perhatian serius mengingat potensi dampaknya terhadap penduduk dan infrastruktur di sekitarnya. “Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemantauan intensif,” tambah pihak PVMBG.

Erupsi ini juga telah menarik perhatian ilmuwan dan peneliti yang mempelajari perilaku gunung api. “Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami penyebab dan dampak erupsi ini,” kata seorang peneliti yang berharap akan ada penelitian lebih lanjut mengenai perilaku vulkanik di wilayah tersebut.

Kondisi atmosfer di sekitar lokasi erupsi juga perlu diperhatikan. Penguapan material vulkanis berpotensi mempengaruhi kesehatan masyarakat, di mana abu dan gas beracun dapat tersebar ke daerah sekitarnya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker dan tidak terlalu lama berada di luar ruangan jika terpaksa berada di zona rawan.

Pemantauan dilakukan tidak hanya oleh PVMBG namun juga melibatkan berbagai organisasi lokal yang mempunyai kepedulian terhadap keselamatan warga. Warga di sekitar Lewotobi diminta untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti segala perkembangan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Dalam konteks keamanan, pemerintah daerah juga bersiap siaga, mempersiapkan evakuasi jika diperlukan. “Kami sudah menyiapkan semua langkah antisipatif jika situasi memburuk,” tegas seorang pejabat setempat. Dengan adanya kejadian ini, harapan besar tertuju pada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga keselamatan bersama.

Sejak beberapa tahun terakhir, aktivitas vulkanis di Indonesia semakin meningkat, membuat masyarakat semakin waspada. Pemerintah dan warga diharapkan dapat saling berkolaborasi untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi akibat letusan gunung api.

Gunung Lewotobi, dengan keindahan alamnya, tetap menjadi salah satu daya tarik pariwisata sekaligus tantangan bagi para penduduk yang tinggal di sekitarnya. Dalam situasi ini, keselamatan adalah prioritas utama, dan edukasi mengenai bahaya vulkanik perlu terus disuarakan.