Internasional

Hamas Usulkan Gencatan Senjata 60 Hari dan Pelepasan Sandera Dua Tahap

Avatar photo
6
×

Hamas Usulkan Gencatan Senjata 60 Hari dan Pelepasan Sandera Dua Tahap

Sebarkan artikel ini

Usulan Gencatan Senjata 60 Hari untuk Gaza, Hamas Masih Pertimbangkan

Jakarta, CNN Indonesia – Perwakilan Hamas di Mesir telah menerima usulan baru mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina, selama 60 hari. Usulan ini mencakup permintaan untuk pelepasan sandera dalam dua tahap. “Usulan tersebut berisi kerangka kerja untuk memulai negosiasi gencatan senjata permanen,” ungkap sumber Hamas yang enggan diidentifikasi, sebagaimana dilansir oleh AFP.

Terkait usulan itu, perwakilan Hamas belum memberikan jawaban pasti. Mereka berencana untuk mendiskusikannya lebih lanjut dengan para pemimpin faksi lainnya di Palestina. “Hamas akan melakukan konsultasi internal di kalangan para pemimpin,” imbuhnya.

Sejak tahun 2023, Israel terus melakukan serangan yang menggempur Gaza, mengakibatkan lebih dari 62 ribu jiwa melayang. Situasi semakin memburuk ketika Israel memaksa warga Palestina untuk direlokasi ke sisi selatan Gaza, sebuah langkah yang dianggap oleh Hamas sebagai “penipuan terang-terangan” untuk menyembunyikan kejahatan brutal yang dilakukan oleh pasukan penjajah.

Di tengah meningkatnya agresi Israel, pemerintahannya juga menghadapi protes dari dalam negeri. Ribuan warga Israel turun ke jalan untuk menuntut dihentikannya perang serta pembebasan sandera. Pada Minggu (18/8), para demonstran memblokade jalan antara Yerusalem dan Tel Aviv, menegaskan bahwa “Hari ini, semua harus berhenti untuk menghormati nilai paling tinggi: kesucian hidup,” kata Anat Angrest, seorang ibu dari sandera bernama Matan Angrest, kepada Reuters.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap bersikeras melanjutkan upaya penghancuran terhadap Hamas. Ia menyatakan, “Siapa pun yang hari ini menyerukan penghentian perang tanpa mengalahkan Hamas tidak hanya memperkuat posisi Hamas dan menunda pelepasan sandera, tetapi juga menjamin terulangnya kengerian 7 Oktober.”

Kondisi di Gaza tampak semakin rumit di tengah situasi yang tegang ini. Gencatan senjata yang diusulkan oleh pihak Hamas masih tergantung pada hasil pembicaraan di antara para pemimpin faksi Palestina. Iklim diplomasi ini menjadi sangat krusial untuk mencapai solusi permanen yang diharapkan dapat mengurangi penderitaan rakyat di Gaza dan memperbaiki situasi keamanan di wilayah tersebut.

Dengan latar belakang konflik yang telah berlangsung lama, harapan akan perdamaian sepertinya masih jauh dari kenyataan. Dalam upaya menuju solusi, langkah-langkah konkret dan kerjasama dari berbagai pihak akan sangat dibutuhkan untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan.