Internasional

Ukraina dan Rusia Saling Serang Drone Jelang Pertemuan Zelensky-Trump di AS

Avatar photo
3
×

Ukraina dan Rusia Saling Serang Drone Jelang Pertemuan Zelensky-Trump di AS

Sebarkan artikel ini

Situasi Drone Ukraina-Rusia Memanas Jelang Pertemuan Zelensky dan Trump

Jakarta, CNN Indonesia – Ketegangan antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat pada Minggu (17/8), dengan kedua negara saling melancarkan serangan drone, satu hari sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berangkat ke Amerika Serikat untuk berdiskusi dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah kunci dalam upaya mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Angkatan Udara Ukraina mengkonfirmasi bahwa Rusia meluncurkan serangan menggunakan 60 drone Shahed yang diproduksi Iran, serta beberapa pesawat drone lainnya dan sebuah rudal Iskander. Menurut gubernur wilayah Donetsk, Vadym Filashkin, serangan tersebut mengakibatkan lima orang tewas di wilayah yang tengah dilanda konflik itu.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina meluncurkan 46 drone, sebagian besar ditujukan ke wilayah perbatasan, namun juga menjangkau Nizhny Novgorod, yang terletak ratusan kilometer dari Ukraina. Alexander Khinstein, pejabat gubernur wilayah Kursk, menyebutkan bahwa satu orang tewas akibat serangan drone Ukraina saat berada di dalam mobilnya. Sementara itu, gubernur wilayah Voronezh, Alexander Gusev, melaporkan adanya satu pekerja kereta api yang mengalami luka akibat serangan drone.

Perang antara Ukraina dan Rusia, yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022, telah merenggut nyawa ribuan orang dan memaksa jutaan orang mengungsi. Serangan-serangan berbasis drone ini menunjukkan escalasi ketegangan di kedua belah pihak, menjelang pertemuan penting antara Zelensky dan Trump.

Zelensky dijadwalkan tiba di Washington pada Senin, hanya beberapa hari setelah Trump menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska. Dalam pertemuan tersebut, Trump mengubah arah kebijakan dengan membatalkan seruan untuk menghentikan tembakan di Ukraina dan memilih untuk mengejar kesepakatan damai, sebuah pendekatan yang didorong oleh Rusia.

Kendati serangkaian upaya diplomatik sedang berlangsung, situasi di lapangan tetap memprihatinkan. Perang telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang mendalam, dan ketidakpastian politik terus membayangi upaya mencapai resolusi. Dengan terekspresinya harapan untuk perdamaian melalui dialog, masyarakat internasional semakin mengawasi perkembangan hubungan antara Ukraina dan Rusia, serta peranan AS dalam proses tersebut.

Menghadapi situasi yang semakin kompleks, langkah Zelensky ke Washington kali ini tidak hanya menyoroti hubungan bilateral antara Ukraina dan AS, tetapi juga menjadi sorotan global terhadap ketidakstabilan yang terjadi di kawasan Eropa Timur. Dengan latar belakang serangan drone yang saling dilakukan ini, banyak yang berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan langkah konkret menuju pengakhiran konflik yang telah berlangsung terlalu lama.

Pertemuan Zelensky dan Trump diharapkan akan menjadi momentum penting untuk berbicara tentang solusi dan langkah-langkah keamanan yang dapat diambil dalam menangani konflik, yang tidak hanya melibatkan kedua negara tetapi juga mempengaruhi tatanan dunia secara lebih luas.