Internasional

Trump dan Putin Bertemu di Alaska, Bolton: Putin Jelas Menang

Avatar photo
4
×

Trump dan Putin Bertemu di Alaska, Bolton: Putin Jelas Menang

Sebarkan artikel ini

Trump dan Putin Bertemu di Alaska: Analisis John Bolton

Jakarta, CNN Indonesia – Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berlangsung di Alaska pada Jumat (15/8) mencuri perhatian banyak pihak. Mantan Penasihat Keamanan Nasional sekaligus eks Duta Besar AS untuk PBB, John Bolton, memberikan penilaiannya terhadap pertemuan tersebut, yang berfokus pada upaya mengakhiri perang di Ukraina dan situasi global.

Bolton menyatakan bahwa meskipun Trump tidak sepenuhnya gagal dalam upayanya untuk melakukan negosiasi, hasil yang didapatnya jauh dari memuaskan, dan ia menilai Putin memetik keuntungan dari pertemuan itu. “Saya pikir Trump tidak kalah, tetapi Putin jelas menang. Trump tidak mendapatkan apapun kecuali kesepakatan untuk melanjutkan pertemuan,” ungkap Bolton dalam wawancara dengan CNN.

Dari keterangan yang disampaikan Bolton, Putin berhasil menghindari sanksi tanpa mendapatkan kesepakatan gencatan senjata, dengan rencana pertemuan lanjutan yang belum pasti. Putin dalam konferensi persnya menyatakan bahwa hubungan antara Rusia dan AS berada di titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Dia berpendapat bahwa kedua negara perlu mengubah konfrontasi menjadi dialog untuk memperbaiki situasi yang ada.

Pertemuan ini ternyata menjadi momen strategis bagi Putin untuk mengekspresikan tujuannya. Trump juga menyambut Putin dengan cara yang megah, mengajaknya menaiki limosin “The Beast” untuk menuju lokasi pertemuan. “Putin telah mencapai sebagian besar yang diinginkan,” tambah Bolton, menekankan bahwa hasil pertemuan lebih menguntungkan bagi Rusia.

Namun, banyak kalangan berpendapat bahwa pertemuan ini tidak menciptakan terobosan berarti terkait gencatan senjata di Ukraina. Dalam wawancara terpisah dengan media AS, Fox News, Trump hanya menyebutkan adanya kesepakatan terkait pertukaran lahan dan beberapa jaminan keamanan dari AS. Selama proses gencatan senjata, Ukraina terus meminta jaminan keamanan dari AS dan negara-negara Eropa, khawatir jika invasi berlanjut, Rusia akan mengulang tindakan serupa di masa depan.

Penting untuk dicatat bahwa Ukraina tidak diundang dalam KTT tersebut. Presiden Volodymyr Zelensky hanya diinformasikan mengenai hasil pertemuan setelah konferensi pers bersama selesai. Trump sendiri memberi tahu Zelensky saat dalam perjalanan pulang ke Washington dari Alaska. “Ini jauh dari kata selesai,” tegas Bolton, menunjukkan bahwa situasi di Ukraina masih dalam ketidakpastian yang tinggi.

Dengan latar belakang yang rumit dalam hubungan internasional, pertemuan ini semakin menunjukkan perlunya kejelasan strategi dari kedua belah pihak untuk mencapai kedamaian. Sementara itu, perhatian publik kini tertuju kepada bagaimana langkah selanjutnya yang akan diambil kedua pemimpin untuk menghadapi tantangan yang ada, terutama terkait keamanan global dan konflik yang berkepanjangan di Ukraina.