Berita

Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim Terluka Ditebas Senjata Tajam di Bangkalan

Avatar photo
5
×

Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim Terluka Ditebas Senjata Tajam di Bangkalan

Sebarkan artikel ini

Anggota Ditresnarkoba Polda Jatim Terluka Dikeroyok saat Penyelidikan di Bangkalan

Surabaya – Seorang anggota Ditresnarkoba Polda Jawa Timur (Jatim) mengalami luka serius setelah diserang dengan senjata tajam saat melaksanakan tugas penyelidikan di Bangkalan. Insiden ini memicu tindakan cepat dari tim kepolisian untuk memburu pelaku.

Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa anggota tersebut, yang berinisial A, merupakan personel dari Subdit III Ditresnarkoba Polda Jatim. A mengalami luka bacok di bagian belakang tubuh dan kepala. Saat ini, tim gabungan dari Ditresnarkoba dan Ditreskrimum Polda Jatim telah diterjunkan ke lokasi untuk mengusut kejadian ini dan mencari jejak pelaku.

Direktur Resnarkoba Polda Jatim, Kombes Robert Da Costa, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan pencarian terhadap pelaku pembacokan. Menurut Robert, “Benar, pelaku masih dikejar,” demikian dia menjelaskan kepada media pada Sabtu (16/8/2025).

Kondisi A saat ini telah berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan medis intensif di salah satu rumah sakit di Surabaya. “Kondisi sudah membaik,” tambahnya, memberikan harapan bagi rekan-rekan dan keluarganya.

Kejadian ini menggugah perhatian publik, terutama mengingat risiko yang dihadapi oleh aparat penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat di sekitar lokasi insiden berharap agar pelaku segera tertangkap, agar keamanan di lingkungan mereka kembali terjaga.

Apresiasi juga disampaikan kepada pihak kepolisian yang cepat tanggap dalam menangani kasus ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan dan mengurangi potensi serangan terhadap aparat.

Seiring dengan meningkatnya kasus kriminal di beberapa daerah, penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa keselamatan personel kepolisian adalah bagian dari upaya mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Untuk itu, dukungan masyarakat terhadap tugas polisi sangatlah diperlukan, terutama dalam situasi-situasi berbahaya seperti yang dialami anggota A.

Kasus ini juga memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi oleh aparat penegak hukum dalam memberantas narkoba dan kejahatan terorganisir. Konflik yang melibatkan anggota kepolisian dan pelaku kejahatan memperlihatkan betapa pentingnya kerjasama antara polisi dan masyarakat dalam menjaga ketertiban.

Situasi seperti ini menuntut kesadaran dan kontribusi dari masyarakat untuk membantu pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Dengan melakukan pelaporan yang cepat terhadap segala bentuk kejahatan, masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya peran aparat penegak hukum serta risiko yang mereka hadapi setiap hari. Diharapkan penegakan hukum dapat terus dilakukan dengan profesionalisme tinggi untuk menjamin keamanan bagi publik. Apabila ada informasi mengenai pelaku, masyarakat diharapkan untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian setempat.

(dpe/abq)