Nasional

Ketua DPR Puan Maharani: Kritik Rakyat Harus Direspons Bijaksana untuk Membangun Persatuan

Avatar photo
2
×

Ketua DPR Puan Maharani: Kritik Rakyat Harus Direspons Bijaksana untuk Membangun Persatuan

Sebarkan artikel ini

Ketua DPR: Kritik Rakyat Harus Dipahami dan Direspons dengan Bijak

Jakarta – Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan perlunya pemegang kekuasaan untuk mendengarkan dan memahami kritik dari masyarakat dengan bijak. Puan menyampaikan bahwa saat ini kritik masyarakat muncul dalam berbagai bentuk kreatif, terutama melalui media sosial, yang menjadi corong suara publik.

Ia mencatat, banyaknya ungkapan kritis masyarakat yang bersifat humoris dan simbolis, seperti ungkapan “kabur aja dulu” dan “Indonesia Gelap”, menunjukkan bahwa rakyat menyampaikan aspirasi dan keresahan dengan bahasa yang relevan bagi zaman mereka. Puan menyatakan, “Di balik setiap kata ada pesan. Di balik setiap pesan ada keresahan, dan di balik keresahan itu ada harapan.” Ini menunjukkan pentingnya bagi penguasa untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga mengerti makna yang terkandung dalam setiap kritik.

Menurut Puan, dalam konteks demokrasi, kebebasan berserikat, berkumpul, serta penyampaian pendapat adalah hak yang harus dihormati dan dijaga. Ia mengingatkan bahwa demokrasi tidak hanya ada di bilik suara, tetapi juga di ruang-ruang dialog, dapur rakyat, balai desa, serta gedung parlemen. “Marilah kita bangun demokrasi yang menghidupkan harapan rakyat,” ajaknya.

Puan juga mengingatkan bahwa meskipun kritik itu penting, hal tersebut tidak boleh menghancurkan persaudaraan dan memecah belah bangsa. Kritik seharusnya tidak digunakan sebagai alat untuk menimbulkan kekerasan, kebencian, atau merusak etika dan moral masyarakat. “Kita harus menggunakan ruang kritik sebagai sarana untuk menyadarkan penguasa, memperbaiki kebijakan, dan mendorong kemajuan untuk seluruh rakyat,” ungkapnya.

Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2025 ini juga menjadi ajang bagi Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan laporan kinerja lembaga-lembaga negara serta pidato kenegaraan dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tema yang diusung tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

Dengan momentum ini, Puan berharap agar semua elemen bangsa dapat bersatu dalam mendengarkan dan merespons suara rakyat, sehingga tercipta kemajuan bagi negara. Kekuatan dalam mendengarkan kritik, menurutnya, merupakan salah satu kunci dalam memperbaiki kualitas pemerintah dan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan sidang ini berlangsung di Gedung Nusantara, dengan harapan dapat menghidupkan dialog produktif antara penguasa dan rakyat, serta membangun kepercayaan yang lebih baik dalam menyikapi berbagai tantangan yang dihadapi negara.