Mesir, Qatar, dan Turki Usulkan Gencatan Senjata Baru untuk Gaza
Jakarta, CNN Indonesia – Mesir, Qatar, dan Turki telah mengajukan proposal gencatan senjata baru kepada kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dalam upaya untuk mengakhiri agresi yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Media Amerika Serikat, Sky News berbahasa Arab, melaporkan bahwa proposal tersebut telah disampaikan kepada negosiator Hamas.
Proposal ini bertujuan untuk menghilangkan semua alasan yang mendasari pendudukan Gaza oleh Israel, menurut laporan tersebut. Jika diterima, proposal akan diteruskan oleh pihak Amerika Serikat, sebagai salah satu mediator, kepada Israel untuk mendapatkan persetujuan.
Isi utama dari proposal mencakup pembebasan semua sandera serta pelepasan tahanan Palestina. Selain itu, diusulkan penarikan pasukan Israel yang akan diawasi oleh negara-negara Arab dan Amerika Serikat, serta pelucutan senjata dan pembentukan pemerintahan baru di Gaza apabila kedua belah pihak sepakat. Dalam fase sementara, Hamas diminta untuk menghentikan semua aktivitas militer hingga kesepakatan akhir tercapai untuk menghentikan agresi Israel sepenuhnya, seperti yang dilaporkan oleh Middle East Eye.
Agresi Israel terhadap Palestina telah berlangsung sejak Oktober 2023 dan berdampak signifikan terhadap warga sipil beserta infrastruktur di Gaza. Pasukan Israel terus melancarkan serangan yang menghancurkan, mengakibatkan situasi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan. Dalam periode ini, Israel juga melakukan penahanan serta memblokade bantuan kemanusiaan yang seharusnya masuk ke Gaza. Pada waktu normal, ratusan truk bantuan masuk ke wilayah tersebut setiap hari, namun selama agresi ini, jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Akibat dari situasi yang semakin memburuk, warga Gaza kini menghadapi krisis pangan yang parah. Banyak di antara mereka mengalami malnutrisi sehingga menyebabkan kematian. Hingga saat ini, agresi tersebut telah mengakibatkan lebih dari 60.000 orang Palestina kehilangan nyawa, dan lebih dari 200 di antaranya meninggal akibat malnutrisi.
Pentingnya langkah diplomatik ini semakin mendesak di tengah kerusuhan yang berkepanjangan. Pengajuan gencatan senjata diharapkan dapat menjadi satu-satunya jalan untuk meredakan ketegangan yang telah merugikan banyak pihak, terutama warga sipil yang menjadi korban. Negosiasi lebih lanjut dan keterlibatan semua pihak, termasuk negara-negara yang menawarkan mediation, akan sangat berpengaruh untuk menciptakan stabilitas di kawasan.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Hamas terkait proposal tersebut, namun harapan untuk mencapai kesepakatan demi menghentikan penderitaan rakyat Gaza tetap ada. Ke depan, melalui upaya diplomatik dan kesepakatan yang adil, diharapkan konflik yang berkepanjangan ini dapat segera diakhiri, memberikan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina dan keamanan regional yang lebih stabil.