Kapten PSG Marquinhos: Donnarumma Selalu Diingat dalam Sejarah Klub
Udine – Kapten Paris Saint-Germain (PSG), Marquinhos, memberikan pernyataan mengenai nasib Gianluigi Donnarumma yang baru-baru ini dicoret dari skuad tim dalam pertandingan Piala Super Eropa melawan Tottenham Hotspur. Ia menekankan bahwa terlepas dari situasi yang dihadapi Donnarumma, kontribusinya akan selalu dikenang dalam sejarah klub.
Keputusan untuk tidak menyertakan Donnarumma dalam skuad menghadapi Tottenham di Udine pada Kamis (14/8/2025) pukul 02.00 WIB menunjukkan bahwa PSG, yang merupakan juara bertahan Liga Champions, tidak lagi memerlukan jasa kiper asal Italia tersebut. Langkah ini mendapat reaksi kekecewaan dari Donnarumma, yang merasa terpinggirkan setelah kegagalan negosiasi kontrak baru dengan klub.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa waktu setempat, Marquinhos mengakui bahwa situasi seperti ini sering terjadi dalam dunia sepak bola. Ia menjelaskan bahwa selama lebih dari satu dekade berkarier di PSG, ia telah menyaksikan banyak rekan satu tim yang harus meninggalkan klub. “Hal ini memang sulit, tetapi itu adalah bagian dari kehidupan di sepak bola. Pemain kunci kadang harus pergi di akhir musim,” ungkap Marquinhos.
Marquinhos menambahkan, “Yang bisa kita lakukan hanyalah memberikan yang terbaik hingga menit terakhir. Saya pun berharap untuk meninggalkan klub dalam kondisi terbaik. Pemain datang dan pergi, namun klub akan tetap bertahan.” Ia juga mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada Donnarumma yang telah memberikan banyak kepada klub, terutama dalam musim lalu.
Donnarumma, yang akrab disapa Gigio, telah menorehkan banyak prestasi selama empat musim berseragam PSG. Ia berhasil meraih total sepuluh gelar, antara lain empat trofi Ligue 1, dua Coupe de France, tiga Trophée des Champions, dan satu Liga Champions. Ini menunjukkan betapa berharganya kontribusi yang diberikan Donnarumma bagi tim.
Marquinhos mengatakan, “Gigio telah menulis sejarah klub ini, dan saya sangat bangga akan pencapaiannya. Jika ia memutuskan untuk bertahan, pintu kami selalu terbuka untuknya. Namun jika ia harus pergi, kami tetap berterima kasih, karena ia adalah seorang teman dan pemimpin yang hebat.”
Situasi yang dihadapi Donnarumma menyoroti kompleksitas manajemen tim dalam sepak bola modern. Pelatih PSG, Luis Enrique, menyatakan bahwa timnya membutuhkan kiper dengan profil berbeda, yang menjadi alasan utama direkrutnya Lucas Chevalier. Meski demikian, keputusan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi antara manajemen klub dan pemain harus lebih jelas agar tidak menimbulkan ketidakpahaman dan kekecewaan.
Sebagai kapten, Marquinhos mengambil peran diplomatis dengan memberikan dukungan kepada mantan rekannya. Ia mewakili suara dari banyak pemain di dalam skuad yang menghargai kontribusi Donnarumma selama ini. Dengan berakhirnya masa kerja Donnarumma di PSG, tantangan menanti kedua belah pihak untuk melanjutkan langkah mereka di masa depan.
Cerita Donnarumma di PSG adalah alegori dari perjalanan banyak pemain sepak bola, di mana setiap keputusan membawa dampak bagi karier dan sejarah klub yang mereka belah. Marquinhos berharap semua pihak bisa menghargai sejarah yang telah ditorehkan dan menjalani apa yang akan datang dengan semangat di masa mendatang.