Gempa Bumi Berkekuatan 6,4 Guncang Sarmi, Papua: Banyak Bangunan Rusak
Sarmi, Papua—Gempa bumi berkekuatan 6,4 Magnitudo mengguncang Kabupaten Sarmi pada Selasa (12/8/2025) malam. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan serius pada sejumlah bangunan, termasuk gereja dan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan beberapa bangunan mengalami kerusakan dan roboh akibat getaran kuat.
Gempa terjadi sekitar pukul 22:19 WIB, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Menurut informasi yang diterima dari BPBD Sarmi, daerah yang paling parah terdampak adalah Keder di Sarmi Timur. Sebanyak puluhan bangunan telah teridentifikasi mengalami kerusakan, dengan beberapa di antaranya kolaps.
“Sampai saat ini, kami masih melakukan pendataan dan evakuasi. Kami mendapati banyak warga yang membutuhkan bantuan,” ujar Kepala BPBD Sarmi, dalam keterangan persnya. Meski tidak ada laporan mengenai korban jiwa, namun situasi saat ini memprihatinkan, dan tim petugas tengah berupaya memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak.
Warga setempat terlihat memeriksa kerusakan di bangunan Gereja Kristen Injil yang hancur. Salah satu warga yang ditemui di lokasi mengatakan bahwa ia merasakan guncangan yang cukup kuat. “Awalnya saya pikir itu angin, tetapi saat merasakan getaran yang semakin kencang, saya dan keluarga langsung keluar dari rumah,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan, pihak BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak kembali ke rumah jika kondisi belum aman. Tim SAR dan relawan juga telah dikerahkan ke lokasi untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, pemerintah daerah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penyaluran bantuan bisa dilakukan dengan cepat dan efektif. “Kami akan mengupayakan bantuan darurat untuk mereka yang terdampak, termasuk kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan,” tambah Kepala BPBD.
Latar belakang terjadinya gempa ini berkaitan dengan kondisi geologis wilayah Papua yang memang rawan terhadap aktivitas seismik. Sebelumnya, wilayah ini juga pernah diguncang gempa dengan magnitudo yang bervariasi. Pemerintah setempat dan lembaga mitigasi bencana terus berupaya meningkatkan kesigapan warga dalam menghadapi potensi bencana.
Dengan kejadian ini, masyarakat diharapkan lebih peka terhadap risiko bencana dan siap siaga dalam menghadapi situasi darurat. Sementara itu, pihak terkait sedang melakukan evaluasi untuk meningkatkan infrastruktur yang lebih tahan terhadap gempa guna melindungi warga.
Dalam menghadapi situasi ini, kepedulian dari masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk membantu mereka yang terdampak. Masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan seismik serta mengikuti arahan dari petugas terkait.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penanganan pascagempa dapat berlangsung dengan baik, dan warga dapat pulih dari dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini. Keberlanjutan program edukasi mitigasi bencana juga harus menjadi prioritas agar masyarakat semakin siap menghadapi bencana di masa mendatang.