Nasional

Minat Baca Kedirgantaraan Jadi Fokus Wamendikdasmen di Pameran Buku Chappy Hakim

Avatar photo
5
×

Minat Baca Kedirgantaraan Jadi Fokus Wamendikdasmen di Pameran Buku Chappy Hakim

Sebarkan artikel ini

Pentingnya Kedirgantaraan dalam Membangun Minat Baca Anak Muda

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menegaskan bahwa kedirgantaraan merupakan salah satu sumber daya nasional yang strategis. Oleh karena itu, pengembangan minat baca anak muda mengenai topik ini sangatlah penting. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri pameran buku karya Chappy Hakim di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, pada Senin lalu.

“Atas nama kedaulatan ruang udara, kita memiliki tanggung jawab untuk mengoptimalkan potensi ini demi kepentingan nasional. Kita harus mampu mempertahankan kedaulatan ruang udara yang kita miliki,” ungkap Atip.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa bacaan tentang kedirgantaraan dapat menarik minat baca di kalangan generasi muda. Untuk itu, sangat diperlukan sumber bacaan yang mencakup berbagai aspek, antara lain politik, ekonomi, hukum, dan pendidikan yang berkaitan dengan dunia kedirgantaraan.

Atip juga mengangkat contoh dari negara maju seperti Amerika Serikat, di mana pendidikan luar angkasa telah menjadi bagian penting dan telah berjalan selama puluhan tahun, menciptakan kebanggaan nasional.

Kepala Perpustakaan Nasional RI, Aminudin Aziz, turut memberikan penekanan di acara tersebut, menjelaskan mengenai rendahnya tingkat budaya baca di Indonesia. Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang menghalangi: kurangnya ketersediaan buku yang sesuai dengan minat pembaca dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk membaca. Rata-rata masyarakat Indonesia hanya menghabiskan 129 jam per tahun atau setara dengan lima setengah hari untuk membaca, dengan jumlah buku yang dibaca rata-rata hanyalah 5,91 buku per tahun.

“Jika buku-buku yang ada sesuai dengan minat pembaca, kami yakin ini akan meningkatkan minat membaca. Anak-anak kita tertarik membaca ketika mereka menemukan buku yang menarik, bahkan ada yang bisa menghabiskan hingga 10 buku dalam sehari,” ujar Aminudin.

Menanggapi hal ini, pameran buku yang digelar menyediakan kesempatan bagi masyarakat untuk mengeksplorasi buku-buku kedirgantaraan, baik secara fisik maupun digital. Aminudin menjelaskan bahwa koleksi buku karya Chappy Hakim, yang merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, telah tersedia di Perpustakaan Nasional, dengan beberapa di antaranya didonasikan untuk melengkapi koleksi.

“Pameran ini memberi peluang kepada siapapun yang ingin membaca buku-buku tentang kedirgantaraan. Kami berharap hal ini bisa memperluas akses dan meningkatkan minat baca masyarakat,” tambahnya.

Acara ini menampilkan lebih dari 50 judul buku bertema kedirgantaraan, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai kedaulatan ruang udara Indonesia. Selain itu, diharapkan pameran ini dapat menumbuhkan minat baca di kalangan generasi muda, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sadar akan pentingnya wawasan kedirgantaraan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan minat baca di Indonesia dapat meningkat dan kedirgantaraan sebagai bidang strategis dapat semakin dikenal dan dipahami oleh generasi penerus.