Internasional

Insiden Tragis: Tentara Bunuh Rekan Sendiri di Berbagai Negara

Avatar photo
5
×

Insiden Tragis: Tentara Bunuh Rekan Sendiri di Berbagai Negara

Sebarkan artikel ini

Insiden Pembunuhan Antara Tentara: Fenomena Global yang Mencemaskan

Dalam dunia militer, pembunuhan sesama prajurit merupakan kejadian tragis yang menarik perhatian besar. Berbagai insiden serupa terjadi di berbagai belahan dunia, menandakan adanya masalah serius di dalam institusi militer.

Salah satu kasus terkenal adalah yang menimpa tentara Amerika Serikat pada tahun 2009. Sersan John Russell, saat bertugas di Irak, membunuh lima rekannya di Camp Liberty, pangkalan militer terbesar AS di Irak. Russell awalnya membantah tuduhan, namun kemudian mengaku bersalah dalam kesepakatan hukum untuk menghindari hukuman mati. Pada 2013, pengadilan di Joint Base Lewis-McChord, Washington, memvonisnya penjara seumur hidup dan dipecat secara tidak hormat. Menurut juru bicara militer, Barbara Junius, insiden ini menjadi salah satu dari beberapa kasus serupa yang tercatat terjadi di Irak. Russell menjelaskan perbuatannya, yang ditujukan kepada tiga tentara yang sedang menjalani perawatan dan dua perwira medis.

Kesedihan serupa juga terjadi di Afganistan. Tahun 2019, terdapat laporan mengenai tentara NATO yang ditembak oleh anggota militer Afghanistan saat mereka bersama-sama menggempur posisi musuh. Taliban mengonfirmasi bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang prajurit Afghanistan yang membelot, menambahkan kompleksitas pada situasi yang tegang ini.

Peristiwa tak kalah mencengangkan juga terjadi di Inggris, di mana tentara Inggris menjadi korban serangan oleh tentara Afghanistan, meski saat itu mereka tengah melakukan patroli bersama. Kekhawatiran akan kelainan perilaku dan konflik internal di antara pasukan menjadi isu yang terus dibahas.

Di India, kejadian serupa tak kalah tragis. Pada tahun 2021 di Chhattisgarh, seorang prajurit paramiliter menembak empat rekannya hingga tewas dan melukai tiga lainnya. Insiden ini terjadi di distrik Sukma, sekitar 400 kilometer dari ibu kota Raipur. Menurut laporan dari Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF), selama periode 2020 hingga 2021, India mengalami peningkatan signifikan dalam angka bunuh diri dan pembunuhan antar pasukan, yang dipicu oleh tekanan mental dan kondisi kerja yang berat. Dalam periode tersebut, tercatat 101 kasus bunuh diri di lingkungan CRPF.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa insiden pembunuhan antarprajurit bukan hanya sekadar berita buruk, tetapi juga merupakan gambaran dari masalah lebih besar yang dialami oleh banyak tentara. Stres akibat perang, masalah kesehatan mental, serta ketidakpuasan di dalam kekuatan militer menjadi faktor-faktor yang harus diperhatikan secara serius oleh pengambil keputusan.

Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap kesehatan mental prajurit, penting bagi institusi militer di seluruh dunia untuk menyusun program dukungan yang efektif. Mengatasi masalah ini bukan hanya tanggung jawab para pemimpin militer, tetapi juga tanggung jawab masyarakat untuk mendukung prajurit yang berjuang di garis depan.

Dengan harapan, insiden-insiden tragis ini dapat menginspirasi reformasi yang diperlukan dalam sistem militer, sehingga masa depan tentara, baik di dalam maupun luar negeri, dapat lebih aman dan manusiawi.