Berita

Pasangan Suami Istri Ditemukan Meninggal Diduga Bunuh Diri di Tulungagung

Avatar photo
7
×

Pasangan Suami Istri Ditemukan Meninggal Diduga Bunuh Diri di Tulungagung

Sebarkan artikel ini

Pasangan Suami Istri Ditemukan Meninggal Diduga Bunuh Diri di Tulungagung

TULUNGAGUNG – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Dusun Krajan, Desa Panggungkalak, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung. Pasangan suami istri, SMR (57) dan SGN (50), ditemukan tidak bernyawa di rumah mereka dengan indikasi kuat mengarah kepada tindakan bunuh diri. Dugaan ini dihubungkan dengan masalah ekonomi yang tengah melanda pasangan tersebut.

Penemuan jasad kedua korban pertama kali diketahui oleh seorang kerabat pada Minggu pagi (10/8). Keluarga merasa curiga karena lampu depan rumah masih menyala meskipun hari telah terang. “Yang mengetahui pertama kali anak saya, karena sudah pagi tetapi lampu depan masih menyala,” ungkap Saji, anak korban, kepada tim detikJatim.

Setelah memasuki rumah melalui pintu belakang yang tidak terkunci, Saji mendapati SMR dan SGN tergeletak di lantai. Melihat keadaan tersebut, keluarga langsung melapor ke pihak kepolisian. Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung dan Unit Reskrim Polsek Pucanglaban segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Di lokasi, pihak kepolisian menemukan dua gelas berisi sisa racun dan sisa makanan, serta dua botol racun tikus cair. Salah satu botol telah habis, sementara yang lainnya masih menyisakan sedikit. Kanitreskrim Polsek Pucanglaban, Aiptu Bilal Ahmar, menyampaikan, “Tadi juga ditemukan dua botol racun tikus cair. Yang satu sudah habis dan satunya tinggal sedikit.”

Lebih mengharukan, pihak kepolisian juga menemukan surat wasiat tulisan tangan dari SMR. Dalam surat tersebut, SMR menyampaikan pesan terakhir yang menggugah perasaan. “Keluargaku, aku pesan, aku mati jangan diselamati, tidak usah diselamati. Pesanku jaga ibu. Kakak minta maaf kepada keluarga semua. Aku sama Gini jadikan satu kalau memakamkan,” tulis SMR.

Kapolsek Pucanglaban, Iptu Bambang Kurniawan, mengungkapkan bahwa motif dugaan bunuh diri ini berkaitan dengan masalah ekonomi yang dialami pasangan tersebut. “Dugaan ini diperkuat oleh tidak adanya tanda-tanda kekerasan dan isi surat wasiat yang ditemukan. Pihak keluarga juga telah menerima kepergian korban dengan ikhlas dan membuat surat pernyataan,” ujarnya.

Kasus ini mencerminkan betapa krusialnya perhatian terhadap kesehatan mental dan kondisi ekonomi masyarakat. Beberapa waktu terakhir, tekanan akibat kondisi keuangan semakin meningkat, terutama pasca pandemi yang membuat banyak keluarga kesulitan. Masyarakat diharapkan untuk lebih peka terhadap isu-isu kesehatan mental dan siap membantu sesama yang mungkin mengalami kesulitan.

Pihak keluarga telah melakukan prosesi pemakaman sesuai dengan kehendak SMR di tempat pemakaman umum setempat. Kematian pasangan ini menggugah banyak pihak untuk lebih peduli terhadap problematika yang dihadapi masyarakat di sekitar mereka, terutama dalam menghadapi masalah ekonomi dan kesehatan mental.