Waktu Salat Zuhur di Surabaya: Pentingnya Memahami dan Mengamalkannya
Surabaya – Bagi umat Islam, mengetahui waktu salat zuhur merupakan hal penting untuk melaksanakan ibadah sesuai tuntunan syariat. Salat zuhur dilaksanakan ketika matahari telah tergelincir dari titik tertinggi hingga menjelang waktu asar, menjadi momen yang sangat berarti untuk menenangkan hati dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Hari ini, Selasa, 5 Agustus 2025, waktu salat zuhur di Surabaya dimulai pada pukul 11.39 WIB, yang merupakan informasi penting bagi umat Muslim di wilayah ini. Menurut data dari Bimas Islam Kementerian Agama RI, jadwal salat zuhur dapat berbeda setiap harinya tergantung posisi matahari dan letak geografis daerah tersebut.
Salat zuhur memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai kewajiban, salat ini juga menjadi kesempatan untuk merenung sejenak dari kesibukan sehari-hari. Ibadah ini bukan hanya ritual, tetapi juga ungkapan syukur dan pengakuan atas kebesaran Allah. Dalam hal ini, salat zuhur menjadi pengingat akan kasih sayang dan pedoman Allah kepada umat-Nya.
Bacaan Niat Salat Zuhur
Bacaan niat untuk salat zuhur berbeda tergantung pada situasi, apakah dilakukan sendiri atau berjemaah. Berikut adalah niat salat zuhur yang dapat digunakan:
-
Niat Salat Zuhur Sendiri
- Arab: أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
- Latin: Usholli fardhozzhuhri arba’a roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa.
- Arti: “Aku niat salat fardu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Niat Salat Zuhur Berjemaah sebagai Imam
- Arab: أُصَلِّ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
- Latin: Ushollii fardhozzhuhri arba’a roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aalaa.
- Arti: “Aku niat salat fardu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
-
Niat Salat Zuhur Berjemaah sebagai Makmum
- Arab: أُصَلِّ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
- Latin: Ushollii fardhozzhuhri arba’a roka’aatin mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.
- Arti: “Aku niat salat fardu Dzuhur empat rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
Hikmah di Balik Salat Zuhur
Salat zuhur adalah bagian dari lima waktu salat yang diwajibkan bagi umat Islam. Pemahaman akan salat ini juga berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS, yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Kisah ini menjadi cerminan pengabdian yang tulus dan kepasrahan seorang ayah.
Saat Nabi Ibrahim bersiap melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Momen haru ini terjadi pada waktu salat zuhur. Mengungkapkan rasa syukurnya, Nabi Ibrahim melaksanakan salat empat rakaat sebagai ungkapan kelegaan dan rasa syukur atas anugerah yang diterima.
Salat zuhur tidak sekadar ibadah, tetapi simbol ketenangan dan kepasrahan. Dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, salat zuhur menjadi pengingat akan pentingnya menjalin hubungan spiritual dalam kesibukan yang seringkali mengabaikan momen-momen berharga. Oleh karena itu, mengamalkan salat zuhur secara rutin menjadi langkah penting dalam memperkuat keimanan dan spiritualitas setiap individu.