Nasional

Lonjakan Produksi Beras Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Petani

Avatar photo
12
×

Lonjakan Produksi Beras Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Petani

Sebarkan artikel ini

Lonjakan Produksi Beras Nasional Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi

Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa peningkatan signifikan dalam produksi beras di Indonesia tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani. Hal itu diungkapkan Amran dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa pada Juli 2025, stok beras nasional mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 4,2 juta ton. Selain itu, laporan terbaru dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan bahwa produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 akan mencapai 34,6 juta ton, menjadikannya yang tertinggi di kawasan ASEAN dan melampaui pencapaian Thailand serta Vietnam.

Amran menambahkan bahwa angka produksi tersebut juga melebihi target yang ditetapkan Kementan sebesar 32 juta ton untuk tahun 2025. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa swasembada pangan bukan sekadar impian, melainkan komitmen nyata yang tengah diupayakan oleh semua pihak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang 10,52 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2025, dengan kontribusi tertinggi dalam sejarah. Amran menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan kalangan akademisi serta cendekiawan untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan di Indonesia.

“Komitmen kuat terhadap kemandirian pangan dan dukungan kepada petani menjadi fondasi bagi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaulat,” jelas Amran.

Rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Prof Hamid Fahmi Zarkasyi, pun memberikan apresiasi terhadap kebijakan Kementan di bawah kepemimpinan Amran. Ia menyatakan bahwa capaian sektor pertanian saat ini melanjutkan jejak keberhasilan swasembada pangan di era Presiden Soeharto. “Kepemimpinan beliau telah menghadirkan harapan baru bagi kebangkitan pertanian nasional di tengah tantangan industri yang semakin besar,” kata Prof Hamid.

Menurutnya, kebijakan yang diterapkan Kementan saat ini dinilai sebagai terobosan yang sangat perlu didukung oleh masyarakat. “Kami berharap sektor pertanian tetap diuntungkan dan masyarakat bisa menikmati hasilnya dengan layak. Meskipun perubahan di lapangan cukup besar, upaya ini sangat penting,” tuturnya.

Amran menekankan bahwa kebijakan yang diambil bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjamin keberlanjutan pertanian di Indonesia. Melalui langkah-langkah konkrit dan dukungan dari semua pemangku kepentingan, Kementerian Pertanian berupaya memastikan bahwa kemandirian pangan dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan meningkatnya produksi beras dan dukungan kebijakan yang terarah, harapannya, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang merata bagi para petani dan masyarakat secara keseluruhan.