BUMN Didorong Belanja Produk UMKM untuk Peningkatan Ekonomi Lokal
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aminuddin Ma’ruf, menekankan pentingnya perusahaan BUMN untuk lebih aktif dalam berbelanja dan mendukung produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini berpotensi menghadirkan pemerataan ekonomi yang lebih baik di Indonesia, terutama di tengah tantangan yang masih dihadapi oleh pelaku UMKM.
Dalam konferensi PaDi UMKM Hybrid Expo 2025 yang berlangsung di Surabaya, Aminuddin mengungkapkan bahwa nilai belanja BUMN untuk UMKM telah mencapai sekitar Rp40 triliun atau sekitar 5,2 persen dari total belanja tahun lalu. Ini menjadi perhatian besar bagi pihak BUMN untuk mengoptimalkan anggaran tersebut demi menciptakan kegiatan ekonomi yang lebih luas dan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Belanja di sektor UMKM adalah pekerjaan rumah kita. Selama produk yang dihasilkan oleh UMKM ada, seluruh BUMN diminta untuk mendukung dan memanfaatkannya,” tegas Aminuddin. Dalam konteks ekonomi yang tidak menentu, inisiatif ini diharapkan dapat membantu mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan memperkuat daya saing produk lokal.
Masyarakat Indonesia, terutama pelaku UMKM, menanti realisasi komitmen BUMN ini. Langkah tersebut tidak hanya sekadar bentuk dukungan, tetapi merupakan bagian dari usaha kolektif untuk mengangkat eksistensi produk lokal yang sering kali terpinggirkan oleh industri besar. Dengan penggunaan produk lokal, diharapkan sirkulasi ekonomi dapat meningkat dan memberikan dampak positif bagi UMKM yang selama ini berjuang di tengah ketatnya persaingan.
Aminuddin juga memberikan contoh konkret mengenai pengadaan produk. Ia menekankan agar BUMN yang beroperasi di daerah dengan produsen lokal, seperti industri kecil air mineral, sebaiknya menggunakan produk tersebut daripada barang dari industri besar. “Saya akan memantau hal ini. Penting bagi BUMN untuk berkontribusi dalam pengembangan industri lokal,” ujarnya.
Keberpihakan terhadap UMKM ini menjadi sangat relevan di tengah kondisi sosial-politik saat ini. Dengan angka pengangguran yang masih perlu diatasi, BUMN memiliki peran strategis dalam menciptakan peluang kerja dan membantu UMKM bangkit kembali. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi, terutama setelah dampak pandemi yang menghantam banyak sektor.
Penting untuk menyadari bahwa dukungan terhadap UMKM tidak hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga sosial, dengan menciptakan komunitas yang lebih kuat dan berdaya. Pertumbuhan UMKM merupakan cerminan kekuatan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, sehingga upaya BUMN dalam menyerap produk-produk lokal patut diapresiasi.
Dengan langkah nyata yang dilakukan oleh BUMN, harapan akan terciptanya ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk pelaku UMKM semakin optimis. Masyarakat berharap kebijakan ini tidak hanya menjadi rencana di atas kertas, melainkan terealisasi dengan baik demi meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di seluruh Indonesia.