Internasional

Zelensky Desak Dunia Dorong Pergantian Rezim di Rusia untuk Stabilitas Eropa

Avatar photo
3
×

Zelensky Desak Dunia Dorong Pergantian Rezim di Rusia untuk Stabilitas Eropa

Sebarkan artikel ini

Presiden Ukraina Serukan Pelengseran Rezim Rusia untuk Stabilitas Regional

Jakarta — Dalam sebuah pernyataan yang menggema di kancah internasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pentingnya pergantian rezim di Rusia sebagai langkah strategis untuk mencegah ancaman yang berkelanjutan kepada stabilitas negara-negara tetangganya. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi di Finlandia pada 31 Juli, yang diperingati bertepatan dengan 50 tahun penandatanganan Helsinki Final Act.

Zelensky menekankan, selama Vladimir Putin masih berkuasa, Rusia akan terus menjadi tantangan bagi perdamaian di kawasan. “Saya yakin Rusia bisa didorong untuk menghentikan perang ini. Mereka yang memulai, harus menanggung konsekuensi,” tegasnya dalam pidato daring tersebut. Ia menyoroti bahwa tanpa adanya tekanan untuk perubahan rezim, Rusia akan tetap mencoba menciptakan kekacauan di negara-negara tetangga meskipun konflik di Ukraina berakhir.

Lebih lanjut, Zelensky mendesak komunitas internasional untuk menyita aset Rusia yang telah dibekukan, termasuk kekayaan hasil korupsi. Ia meyakini bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan untuk menjaga pertahanan Ukraina dan memperkuat keamanan regional. “Sudah saatnya kita bertindak tegas, tidak sekadar membekukan, tetapi menyita dan memanfaatkan aset Rusia demi perdamaian,” lanjutnya.

Pernyataan ini tidak hanya resonan di kancah internasional, tetapi juga memiliki implikasi penting bagi masyarakat Indonesia. Dalam konteks geopolitik yang penuh dinamika, Indonesia, sebagai negara dengan kepentingan strategis di kawasan Asia Tenggara, perlu mengawasi dampak dari krisis ini. Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat berpotensi memengaruhi stabilitas perekonomian global, termasuk di Indonesia.

Zelensky juga mencatat, prinsip-prinsip keutuhan wilayah dan kedaulatan negara yang diatur dalam Helsinki Final Act kini menghadapi ujian berat. Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 telah menciptakan krisis yang mengubah wajah keamanan Eropa. “Apa yang kini menjadi pemikiran Putin adalah bahwa batas-batas negara bisa diubah kapan saja sesuai keinginannya,” sindir Zelensky.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menanggapi pernyataan Zelensky dengan menyatakan bahwa Rusia akan ikut serta dalam konferensi tersebut, meskipun tidak mengirimkan perwakilan tingkat tinggi. Di tengah dinamika politik tersebut, Finlandia juga mengambil tindakan tegas dengan menutup perbatasannya dengan Rusia sejak Desember 2023, sebagai respon terhadap peningkatan arus migran yang dianggap sebagai taktik Moskow.

Krisis ini menyoroti pentingnya perhatian global terhadap isu-isu keamanan dan stabilitas, tidak hanya di Eropa tetapi juga di seluruh dunia. Masyarakat Indonesia perlu menyadari bahwa perubahan di satu kawasan dapat berdampak luas, termasuk dalam konteks ekonomi dan politik domestik. Oleh karena itu, menjadi penting bagi publik untuk terus mendapatkan informasi dan memahami dinamika yang terjadi di lingkungan global.

Secara keseluruhan, pesan Zelensky tidak boleh diabaikan. Upaya untuk mengakhiri agresi Rusia dan mendorong reformasi kepemimpinan di Moskow menjadi langkah penting untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas jangka panjang, tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi negara-negara di sekitarnya, termasuk Indonesia.