Berita

Kurir Paket COD Dianiaya di Bojonegoro, Korban Laporkan ke Polisi

Avatar photo
5
×

Kurir Paket COD Dianiaya di Bojonegoro, Korban Laporkan ke Polisi

Sebarkan artikel ini

Kurir Paket Dianiaya di Bojonegoro, Masyarakat Apresiasi Pelaporan ke Polisi

Bojonegoro – Sebuah insiden kekerasan terhadap kurir paket dalam layanan cash on delivery (COD) di Bojonegoro baru-baru ini menghebohkan publik setelah video rekaman amatirnya viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi pada Minggu sore (27/7/2025) di Jalan Raya Ngunut, Kecamatan Dander, saat kurir bernama YG berhadapan dengan seorang konsumen yang diduga berinisial PP.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak kurir masih mengenakan helm dan masker bersitegang dengan pemesan. Situasi memanas hingga berujung pada tindakan pemukulan yang mengenai kepala YG, meskipun ia masih mengenakan helm pelindung. Video tersebut mengundang perhatian serta kecaman netizen yang menyerukan agar tindakan kekerasan semacam ini tidak ditoleransi.

Sebelum insiden tersebut, diketahui bahwa kurir dan pemesan telah berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp, di mana mereka terlibat perdebatan terkait paket yang dipesan. Hal ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pekerja pengiriman dalam menjalankan tugas mereka, terutama dalam sistem COD, yang tidak jarang menimbulkan konflik antara kurir dan pelanggan.

Kejadian ini menunjukkan bagaimana ketegangan antara konsumen dan penyedia layanan dapat berkembang menjadi situasi berbahaya, dan menjadi cerminan dinamika sosial yang lebih luas di Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang sulit, di mana banyak orang bergantung pada belanja online, konflik semacam ini dapat menjadi masalah serius yang perlu ditanggapi dengan bijak.

Menyusul viralnya video tersebut, YG melaporkan insiden ke pihak kepolisian. Kasatreskrim AKP Bayu Adjie Sudarmono menyatakan bahwa laporan telah diterima dan saat ini sedang ditangani oleh petugas. “Iya, sudah dilaporkan oleh korban sore tadi. Korban saat ini dalam proses penanganan polisi,” terang Bayu. Masyarakat pun memberikan dukungan dengan mendorong pelaporan kepada pihak berwenang, menunjukkan kepedulian akan keselamatan pekerja dalam sektor pengiriman.

Tindakan kekerasan semacam ini bukan hanya masalah individu, tetapi juga menggambarkan ketegangan yang berkembang di tengah masyarakat. Di tren belanja online yang terus meningkat, penting bagi semua pihak untuk menyadari pentingnya saling menghormati, terutama antara penyedia layanan dan konsumen. Konfrontasi yang dapat dihindari tidak hanya merugikan pihak kurir, tetapi juga mempengaruhi reputasi dan kepercayaan terhadap layanan pengiriman itu sendiri.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hak dan keselamatan pekerja, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Sambil menunggu proses hukum berjalan, masyarakat diharapkan terus memberikan dukungan kepada pekerja yang berjuang di lapangan demi memenuhi kebutuhan mereka. Sebagai konsumen, penting untuk menyadari bahwa pelayanannya juga manusia yang berhak mendapatkan perlakuan adil dan aman.

Kisah YG ini harus menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menghormati satu sama lain dalam berinteraksi, terutama di era digital yang serba cepat. Mari kita bangun kesadaran akan pentingnya menjaga etika dan nilai kemanusiaan dalam setiap transaksi yang dilakukan.