Kabel PJU Raib, Jalan Gelap dan Warga Resah
Jakarta – Dalam beberapa hari terakhir, kawasan Jalan Jampea Raya, Jakarta Utara, mengalami kegelapan yang mengganggu aktivitas warga. Kabel tembaga yang seharusnya menjadi bagian dari instalasi penerangan jalan umum (PJU) raib dengan total panjang mencapai 2.732 meter, diduga hasil curian. Kejadian ini menambah derita masyarakat yang terdampak oleh minimnya fasilitas publik yang mendukung keselamatan dan kenyamanan.
Keberadaan kabel yang hilang ini memicu keluhan warga yang mengeluhkan jalan sepanjang tiga kilometer tersebut gelap gulita. Hal ini menjadi semakin jelas ketika pihak Dinas Bina Marga Jakarta Utara menemukan para pelaku sedang beraksi, mencuri kabel penerangan tersebut. Momen tersebut berhasil diabadikan oleh warga menggunakan kamera ponsel, menunjukkan betapa nekatnya tindakan pencurian ini.
Tidak tinggal diam, Dinas Bina Marga melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, yang kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya, lima orang pelaku pencurian dengan inisial MFA (29), IS (27), MY (34), A (36), dan JA (21) berhasil ditangkap. Kombes Pol H. Ahmad Fuady, Kapolres Metro Jakarta Utara, mengungkapkan, “Kurang dari delapan jam, para pelaku dapat kami amankan tidak jauh dari lokasi kejadian, saat sedang mengumpulkan dan menguliti kabel untuk diambil tembaganya.”
Dari tangan para pelaku, aparat kepolisian menemukan alat gerinda yang diduga digunakan untuk memotong kabel. Diungkapkan lebih lanjut oleh Fuady, “Pelaku membongkar konblok lalu mengambil kabel tembaga instalasi lampu yang ditanam di tanah.” Kini, para pelaku harus menghadapi konsekuensi hukum berdasarkan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun.
Kehilangan instalasi penerangan ini tidak hanya mengganggu keindahan dan keamanan jalan, tetapi juga berdampak pada ketertiban masyarakat. Ketika malam tiba, warga merasa tidak aman beraktivitas di luar rumah. Masyarakat di sekitar pun merasa resah, tidak hanya terhadap potensi tindak kriminal yang mungkin muncul akibat kegelapan, tetapi juga terhadap dampak negatif terhadap kegiatan sosial dan ekonomi yang bergantung pada pencahayaan.
Tindakan pencurian ini mencerminkan permasalahan yang lebih besar terkait keamanan dan infrastruktur publik di Jakarta. Warga mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah dan kepolisian untuk menjaga fasilitas umum yang ada dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan terhadap aset publik.
Sementara itu, tempat-tempat yang tidak memiliki penerangan yang memadai berpotensi menjadi sarang bagi kejahatan. Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera mengatasi masalah ini agar keselamatan dan kenyamanan warga bisa terpenuhi.
Dalam konferensi pers, Fuady menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. “Para pelaku akan diproses secara hukum dan kami akan berusaha mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang,” ujarnya.
Diharapkan ke depannya, sinergi antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat dapat terjalin lebih baik untuk menciptakan kota yang aman dan nyaman bagi semua.