Masyarakat Probolinggo Heboh: Anak Usir dan Aniaya Ibu Kandung, Pihak Desa Beri Penjelasan
Probolinggo – Sebuah video yang viral memperlihatkan penganiayaan serta pengusiran ibu kandung oleh anaknya di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, mengundang keprihatinan publik. Ibu bernama Nortaji terlihat terbaring di pinggir jalan, yang diduga sebagai akibat dari pertengkaran tersebut.
Pemerintah Desa Jambangan melalui perangkat desa, Edy, mengonfirmasi kebenaran video yang ramai dibicarakan. Menurutnya, insiden penganiayaan tersebut terjadi sekitar sebulan lalu dan melibatkan anak bungsu, Musrika. “Pertengkaran itu memang ada, hingga Bu Nortaji didorong oleh anaknya karena tidak mau pergi,” jelas Edy.
Kejadian ini muncul di tengah isu sosial yang semakin memicu perhatian, terutama terkait perlakuan anak terhadap orang tua. Sebagaimana yang diungkapkan Edy, Ibu Nortaji memiliki kebiasaan tidur di mana saja saat mengantuk, termasuk di pinggir jalan. “Sebelum ditemukan, Bu Nortaji memang sedang mencari sesuatu, tetapi terpaksa tidur di pinggir jalan karena kelelahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Edy menambahkan bahwa sejak insiden tersebut, pihak pemerintah desa telah berusaha melakukan mediasi antara ibu dan anaknya dengan melibatkan Dinas Sosial (Dinsos) Probolinggo melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Namun, mediasi tersebut tidak membuahkan hasil yang positif. “Ibu Musrika tetap bersikeras untuk mengusir ibunya dari rumah,” ungkap Edy dengan nada prihatin.
Situasi ini menunjukkan adanya ketegangan dalam hubungan antara Ibu Nortaji dan Musrika. Ibu Nortaji adalah seorang janda yang sebelumnya sempat tinggal dengan anak sulungnya sebelum kembali ke Jambangan. Musrika adalah bungsu dari tiga bersaudara, di mana anak pertama tinggal di Kecamatan Besuk dan anak kedua merantau ke Bali.
Menghadapi masalah ini, masyarakat diharapkan lebih peka dan bersolidaritas terhadap isu-isu yang mempengaruhi dinamika keluarga di komunitas. Kejadian tersebut menjadi tamparan bagi kita semua, di tengah nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap orang tua yang seringkali menjadi pondasi budaya Indonesia.
Apabila tidak ada tindakan yang diambil, dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah dan lembaga terkait agar kasus serupa tidak terulang. Penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan merawat anggota keluarga, terutama orang yang telah berkorban untuk mereka.
Kedepannya, diharapkan ada jalan keluar bagi Ibu Nortaji agar tidak hanya mendapatkan perlindungan, tetapi juga dukungan serta perhatian dari semua pihak. Kejadian ini menjadi cermin bagi masyarakat untuk memperbaiki hubungan keluarga dan menghargai orang tua, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.