Ponorogo Siap Selenggarakan Sekolah Rakyat Pimpinan Presiden Prabowo
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan ke Ponorogo untuk meninjau kesiapan Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa sekolah yang akan dibuka pada 1 Agustus 2025 mendatang telah memenuhi standar yang diharapkan.
Khofifah mengungkapkan rasa kagumnya setelah melihat fasilitas yang tersedia di Ponorogo. “Ponorogo memiliki gedung yang luas dan strategis, dengan area mencapai 4,5 hektare. Fasilitas olahraga seperti lapangan basket, voli, dan jogging track sudah siap. Ini dapat menjadi contoh bagi SR lainnya,” paparnya kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025).
Sekolah Rakyat di Ponorogo tergolong dalam kelompok 1B, yang dijadwalkan memulai kegiatan belajar-mengajar setelah kelompok 1A yang sudah beroperasi sejak 14 Juli lalu. Khofifah menyoroti kualitas infrastruktur yang mencakup integrasi fasilitas pendidikan dari tingkat SD hingga SMA. “Ini luar biasa, bahkan sudah ada asrama yang dibagi untuk laki-laki dan perempuan,” jelasnya.
Dalam menghadapi pembelajaran yang dimulai, Khofifah menekankan perlunya dukungan tambahan untuk anak-anak SD, seperti wali asrama yang dapat membantu membangunkan mereka di pagi hari. “Hal ini penting agar perhatian terhadap anak-anak di sekolah bisa lebih maksimal,” tambahnya.
Lebih jauh, Khofifah menekankan akan pentingnya pengajaran bahasa Inggris yang hendak didatangkan dari Pare, Kediri, serta perlunya pendidikan karakter yang diterapkan oleh tenaga pendidik dan wali asrama. “Pembinaan karakter harus diperhatikan sejak awal, agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang tidak hanya akademis tetapi juga moral,” ujar Khofifah.
Khofifah juga telah berkoordinasi dengan Dandim dan Kapolres setempat untuk melakukan pembinaan displin dan karakter bagi siswa SR. “Pendidikan karakter sebaiknya dilakukan sejak mereka masuk sekolah agar terbentuk sikap disiplin yang baik,” ungkapnya.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menambahkan bahwa ada saran dari gubernur agar setiap kelas dilengkapi dengan smart board untuk mendukung proses belajar yang lebih interaktif. “Pekerjaan finishing fasilitas sekolah sudah mencapai 40 persen, dan kami optimis akan rampung sebelum 1 Agustus,” jelas Giri.
Kesiapan Sekolah Rakyat di Ponorogo tentunya tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga harapan baru bagi masyarakat. Sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda di tengah dinamika sosial dan ekonomi saat ini.
Dengan adanya inisiatif pendidikan berbasis lokal ini, masyarakat Ponorogo dapat lebih berperan aktif dalam mendukung proses belajar-mengajar, serta bersama-sama menjaga nilai-nilai karakter yang sesuai dengan budaya setempat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.