Nasional

Perampingan BUMN Tetap Berjalan, Fokus pada Kinerja dan Dampak Sosial

Avatar photo
5
×

Perampingan BUMN Tetap Berjalan, Fokus pada Kinerja dan Dampak Sosial

Sebarkan artikel ini

Perampingan BUMN Berlanjut, Fokus pada Peningkatan Kinerja dan Efisiensi

Jakarta – Upaya perampingan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berjumlah sekitar 1.000 entitas menuju angka yang lebih rasional, antara 200 hingga 240, akan terus dilaksanakan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN), Tedi Bharata, dalam acara peluncuran Pameran Jurnalistik dan Buku “Haluan Merah Putih” di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis.

Tedi menegaskan bahwa perampingan ini melibatkan seluruh stakeholder, dengan karyawan menjadi perhatian utama. “Karyawan tentu harus menjadi pusat yang paling diperhatikan,” ujarnya.

Sebagai latar belakang, Presiden Prabowo Subianto berpendapat bahwa pengurangan jumlah BUMN ini bertujuan untuk meningkatkan rasio profitabilitas, yang diukur melalui ukuran return on asset (RoA). Tedi meminta agar visi tersebut dipahami sebagai langkah transformasi guna meningkatkan kinerja BUMN dalam berbagai aspek.

“Tentu, harapan besar dari pemerintah adalah agar BUMN dapat lebih maju dan berdampak positif bagi masyarakat,” tambah Tedi. Ia menjelaskan bahwa kontribusi BUMN, baik dari aspek finansial maupun sosial, harus semakin meningkat. “Amanah dari Presiden ini harus dipatuhi, sehingga kinerja karyawan perlu ditingkatkan,” tegasnya.

Salah satu fokus dari strategi ini adalah kembalinya BUMN kepada bisnis inti masing-masing. Tedi menyampaikan bahwa pentingnya rasionalisasi BUMN sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo kepada CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani. Presiden juga menekankan perlunya manajemen BUMN beroperasi dengan standar bisnis internasional dan merekrut talenta terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Upaya rasionalisasi ini tidak hanya bertujuan untuk efisiensi, tetapi juga untuk menciptakan pengelolaan BUMN yang lebih transparan dan kompetitif di tingkat global,” ungkap Prabowo sebelumnya.

Melalui langkah ini, Presiden optimis bahwa rasio RoA BUMN, yang saat ini berkisar antara 1-2 persen, dapat meningkat secara signifikan.

Dengan penekanan pada efisiensi dan peningkatan kinerja, perampingan jumlah BUMN diharapkan menghasilkan entitas yang lebih kuat dan memberikan kontribusi yang lebih nyata bagi ekonomi nasional. Tedi Bharata dan seluruh tim BP BUMN berkomitmen untuk menciptakan perubahan yang positif dalam manajemen BUMN, sehingga dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat di masa depan.