Berita

Daftar 40 Nama Usulan Pahlawan Nasional dari Kementerian Sosial

Avatar photo
5
×

Daftar 40 Nama Usulan Pahlawan Nasional dari Kementerian Sosial

Sebarkan artikel ini

40 Nama Diajukan untuk Gelar Pahlawan Nasional

Kementerian Sosial Republik Indonesia mengusulkan 40 nama untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional. Nama-nama tersebut terdiri dari tokoh-tokoh penting di berbagai bidang, mulai dari politik, pendidikan, hingga budaya, yang dinilai telah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa.

Di antara nama-nama yang diusulkan terdapat aktivis buruh perempuan Marsinah dari Nganjuk, Jawa Timur, yang dikenal berjuang untuk hak-hak pekerja perempuan. Selain itu, ada pula Presiden Republik Indonesia yang ke-2 dan ke-4, Soeharto dan Abdurrahman Wahid, yang masing-masing memainkan peranan penting dalam sejarah Indonesia.

Tokoh-tokoh lain yang masuk dalam daftar usulan termasuk Syaikhona Muhammad Kholil, KH Bisri Syansuri, dan KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang. Juga terdapat Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan dan Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin yang diketahui memiliki pengaruh besar di Jakarta.

Dalam usulan tersebut, kriteria penilaian meliputi dedikasi, perjuangan, serta dampak positif yang telah ditinggalkan bagi masyarakat. Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menegaskan pentingnya penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa-jasa mereka dalam membangun bangsa. “Kami berharap gelar pahlawan nasional ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneruskan semangat perjuangan mereka,” ungkapnya.

Pengusulan ini juga melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh lain dari berbagai daerah. Misalnya, H.M. Sanusi dan H. Ali Sastroamidjojo yang berasal dari Jawa Timur, serta Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat. Selain itu, ada juga nama-nama seperti Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dari Jawa Barat dan dr. Kariadi dari Jawa Tengah, yang aktif di bidang pendidikan dan kesehatan.

Para pengusulan tidak hanya berasal dari satu latar belakang, tetapi mencerminkan keberagaman Indonesia. Daftar ini melibatkan tokoh dari berbagai provinsi, seperti Basoeki Probowinoto dan Raden Soeprapto dari Jawa Tengah, KH Sholeh Iskandar dari Jawa Barat, hingga Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri dari Sulawesi Tengah.

Langkah ini menunjukkan upaya pemerintah dalam menghargai kontribusi para tokoh yang tidak hanya terkenal di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Ini mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dalam menghormati jasa-jasa pahlawan di seluruh Indonesia.

Bagi masyarakat, pengumuman ini mengajak semua pihak untuk mengenang dan mengapresiasi perjalanan sejarah bangsa. Menghargai jasa pahlawan adalah bagian dari identitas nasional yang harus terus dipupuk. Masyarakat diharapkan tidak hanya mengenal nama-nama baru yang diusulkan, tetapi juga memahami perjuangan dan kontribusi mereka dalam membentuk Indonesia yang lebih baik.

Penetapan gelar pahlawan nasional ini diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, dan diharapkan pula agar menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sejarah dan keberagaman bangsa Indonesia. Mari kita semua mendukung upaya ini dengan mengenali dan menghargai jasa pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan dan kesejahteraan kita.