Presiden Prabowo Hadiri KTT APEC untuk Bahas Ekonomi dan Perdamaian
Kuala Lumpur – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) pada 31 Oktober dan 1 November 2025. KTT ini menjadi platform penting bagi pemimpin negara anggota APEC untuk berdiskusi mengenai penguatan ekonomi regional dan upaya menjaga perdamaian di kawasan.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menjelaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam KTT APEC diharapkan dapat memperkuat kerjasama multilateral antar negara di Asia Pasifik. Sugiono menyampaikan bahwa pertemuan ini akan membahas berbagai isu, termasuk pengembangan teknologi baru yang sedang berkembang. “Langkah-langkah dalam bidang ekonomi dan berbagai sektor yang perlu mengalami peningkatan akan menjadi fokus utama dalam forum ini,” katanya saat diwawancarai di Kuala Lumpur, Selasa.
Dalam konteks yang lebih luas, Sugiono menekankan pentingnya peran multilateral dan kontribusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam memperkuat kerjasama antar negara. Dia menambahkan, pemimpin APEC biasanya juga akan mengeluarkan pernyataan mengenai pentingnya perdamaian sebagai respons terhadap berbagai konflik dan situasi geopolitik yang tengah berlangsung.
KTT APEC merupakan forum bagi negara-negara Asia Pasifik untuk berbagi pemikiran dan strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta memberdayakan masyarakat. Melalui pertemuan ini, diharapkan tercipta sinergi antara negara dengan perekonomian yang beragam, sekaligus memperkuat komitmen untuk menghadapi tantangan global.
Partisipasi Presiden Prabowo dalam konferensi ini tidak hanya menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kerja sama internasional, tetapi juga menjadi momen strategis bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di arena global. Melalui dialog yang konstruktif di KTT APEC, diharapkan Indonesia dapat mengajak negara-negara lain untuk berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama dalam menghadapi tantangan kontemporer.
Lebih lanjut, pemimpin APEC diharapkan dapat memperbaharui visi mereka untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di kawasan, termasuk isu perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, serta semakin kompleksnya dinamika geopolitik. Pertemuan ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan rencana strategisnya terkait isu-isu tersebut.
Sugiono juga menegaskan bahwa KTT APEC akan menjadi momentum penting untuk mempromosikan inovasi dan teknologi yang dapat mendorong ekonomi berkelanjutan. Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan target-target pembangunan yang telah disepakati bersama.
Dengan latar belakang perkembangan global yang terus berubah, KTT APEC diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang tidak hanya relevan tetapi juga berdampak signifikan bagi semua negara anggotanya. Melalui dialog yang terbuka dan konstruktif, diharapkan kerja sama antarnegara di kawasan Asia Pasifik dapat terus diperkuat dalam menghadapi tantangan yang ada.
