Nasional

Banjir Rendam Jalan Nasional Blora-Cepu, Aktivitas Pedagang Terhambat

Avatar photo
5
×

Banjir Rendam Jalan Nasional Blora-Cepu, Aktivitas Pedagang Terhambat

Sebarkan artikel ini

Hujan Deras Guyur Blora, Beberapa Titik Jalan Terendam Banjir

Semarang – Wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengalami cuaca ekstrem pada Minggu lalu, yang mengakibatkan sejumlah titik pada Jalan Nasional Blora-Cepu tergenang air setinggi 20 hingga 30 sentimeter. Kondisi ini berimbas pada kelancaran arus lalu lintas serta menyebabkan sejumlah ruko di Desa Jiken, Kecamatan Jiken, ikut terendam.

Genangan air yang datang secara mendadak membuat para pedagang panik dalam menyelamatkan barang dagangan. Beberapa dari mereka tidak memiliki waktu cukup untuk mengamankan peralatan maupun stok barang. Salah satu pedagang, Mifta, mengungkapkan kekhawatirannya ketika air cepat merambah ke dalam rukonya. “Yang paling utama saya pikirkan tadi itu menjauhkan arus listrik, jadi belum sempat mengamankan barang-barang,” ujarnya.

Pedagang lain, Udin, menilai genangan kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Biasanya sering tergenang kalau hujan deras, tetapi baru kali ini air sampai masuk ke dalam ruko,” tuturnya. Ia juga menyebutkan bahwa masalah ini disebabkan oleh saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik. “Drainase sudah banyak lumpurnya dan belum diperbaiki, jadi air meluap ke jalan,” tambahnya.

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Triyono, mengonfirmasi adanya genangan air di beberapa titik akibat hujan deras sejak siang hari. “Benar, ada genangan air setinggi sekitar 20 sampai 30 sentimeter di beberapa titik. Tim kami sudah turun untuk melakukan pemantauan dan membantu warga serta pengguna jalan yang terdampak,” ujar Agung.

Menurutnya, tingginya curah hujan dalam waktu singkat serta kondisi drainase yang kurang optimal menjadi faktor utama penyebab meluapnya air ke badan jalan. “Debit air cukup besar, sementara saluran tidak bisa menampung dengan cepat, sehingga air meluap ke jalan dan sebagian masuk ke ruko warga,” jelasnya.

Agung menambahkan, “Kami terus siaga memantau perkembangan kondisi cuaca. Hingga malam ini, air sudah mulai surut dan tidak ada laporan korban jiwa.” Pengawasan ketat masih berlangsung, dimana petugas menerapkan sistem buka tutup untuk arus lalu lintas demi keselamatan pengguna jalan.

Sementara itu, para pedagang berupaya keras mengeluarkan air dari dalam ruko mereka agar aktivitas jual beli bisa kembali normal. Sifat mendesak dan bertahapnya upaya penanganan ini menunjukkan respon cepat dari pihak berwenang terhadap situasi darurat ini.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan infrastruktur drainase yang efektif, terutama saat musim hujan. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan proaktif dalam menangani potensi bencana alam yang dapat terjadi di lingkungan mereka.