Rusia Uji Coba Rudal Balistik Burevestnik, Klaim Senjata Unik
Jakarta, CNN Indonesia — Rusia berhasil menguji coba rudal balistik baru bernama Burevestnik. Jenderal Tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan hasil uji coba kepada Presiden Vladimir Putin, yang mengklaim bahwa rudal ini dapat menempuh jarak hingga 14.000 kilometer dan terbang selama sekitar 15 jam.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Kremlin, Putin menjelaskan bahwa Burevestnik adalah senjata unik yang tidak dimiliki oleh negara lain. “Uji coba yang signifikan ini telah selesai,” ujar Putin saat bertemu dengan para pejabat militer, mengutip dari AFP. Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan infrastruktur untuk penempatan rudal tersebut sebagai bagian dari strategi militer Rusia.
Rudal yang dikenal dengan kode 9M730 Burevestnik — atau disebut SSC-X-9 Skyfall oleh NATO — telah dilabeli sebagai senjata ‘tak terkalahkan’ oleh pemerintah Rusia. Putin menyebutkan bahwa rudal ini memiliki daya jangkauan yang tak terbatas, dan pengembangan teknologi semacam ini merupakan bagian dari modernisasi potensi penanggulangan nuklir Rusia. “Kekuatan strategis kita mampu menjamin keamanan nasional Federasi Rusia,” tegasnya.
Dalam konteks global, Rusia dan Amerika Serikat (AS) menguasai sekitar 87 persen dari total persenjataan nuklir dunia, jumlah yang mencukupi untuk menghancurkan dunia beberapa kali lipat. Saat ini, Rusia tercatat memiliki 5.459 hulu ledak nuklir, sedangkan AS memiliki 5.177 hulu ledak.
Uji coba ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Barat, khususnya setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kreml menganggap pengembangan Burevestnik sebagai langkah strategis untuk mempertahankan posisi tawar di kancah internasional.
Putin, dalam pernyataannya, mengingatkan bahwa modernisasi kekuatan pencegahan nuklir Rusia berada pada level tertinggi. “Militer harus memahami klasifikasi dan kapabilitas dari rudal ini dengan baik,” ungkapnya, menegaskan pentingnya kesiapan dan pemahaman mendalam di kalangan Angkatan Bersenjata Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, juga menyebutkan bahwa pengembangan sistem senjata baru merupakan bagian dari upaya memperkuat pertahanan negara. Dengan adanya Burevestnik, Rusia berharap dapat menambah komponen kekuatan strategisnya di tengah perkembangan dinamika global yang terus berubah.
Sementara itu, reaksi dari pihak internasional masih akan menjadi sorotan utama. Banyak negara, terutama anggota NATO dan sekutunya, akan memantau perkembangan ini dengan cermat. Uji coba Burevestnik bukan hanya sekadar pengembangan teknologi militer, tetapi juga sinyal dari Rusia tentang kesiapan dan ketahanan, serta niat untuk mendominasi dalam ranah pertahanan global.
Dengan langkah ini, Putin menunjukkan komitmen untuk memperkuat posisi Rusia sebagai kekuatan nuklir yang signifikan dalam percaturan geopolitik dunia saat ini. Sebagai negara dengan salah satu angkatan bersenjata terkuat, Rusia berusaha memperkuat daya pencegahnya melalui inovasi dan pengembangan senjata canggih.







