Nasional

UNRWA Dituduh Jadi Bawahan Hamas, AS Tolak Keterlibatan dalam Bantuan Gaza

Avatar photo
6
×

UNRWA Dituduh Jadi Bawahan Hamas, AS Tolak Keterlibatan dalam Bantuan Gaza

Sebarkan artikel ini

Pernyataan Menteri Luar Negeri AS Terkait UNRWA dan Bantuan di Jalur Gaza

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menegaskan bahwa Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) tidak akan dilibatkan dalam pengiriman bantuan ke Jalur Gaza. Rubio menyebut UNRWA telah menjadi “bawahan Hamas,” yang mengisyaratkan bahwa keterlibatan lembaga tersebut dalam situasi kemanusiaan di daerah tersebut tidak dapat diterima.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Israel pada Jumat (24/10), Rubio menyampaikan, “UNRWA tidak akan memainkan peran apa pun di sana. UNRWA sudah menjadi bawahan Hamas.” Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat terkait dengan situasi kemanusiaan di Gaza.

Rubio juga menyebutkan bahwa terdapat sekitar delapan hingga dua belas organisasi yang aktif dalam upaya bantuan di Gaza, termasuk Samaritan’s Purse, sementara PBB juga terlibat. Ia menegaskan kesiapan Amerika Serikat untuk bekerja sama dalam koordinasi yang efektif untuk penyaluran bantuan.

Sebelumnya, pada Rabu lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa Israel berkewajiban untuk memfasilitasi operasi bantuan PBB, termasuk kegiatan yang dilakukan oleh UNRWA. Menurut keputusan tersebut, Israel diharuskan menghormati hak istimewa dan kekebalan yang diberikan kepada PBB sesuai dengan Pasal 105 Piagam PBB.

Meskipun UNRWA dituduh memiliki keterkaitan dengan Hamas, hakim ICJ, Yuji Iwasawa, menyatakan bahwa Israel belum memberikan bukti yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Ia menekankan bahwa tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa “sejumlah besar pegawai badan PBB itu adalah anggota Hamas atau kelompok perlawanan lainnya.”

PBB sendiri membantah tuduhan tersebut. Farhan Haq, Wakil Juru Bicara PBB, menyatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim adanya hubungan antara UNRWA dan Hamas, menggarisbawahi pentingnya peran UNRWA dalam memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina.

Kontroversi ini menyoroti kompleksitas situasi kemanusiaan di Gaza dan tantangan dalam penyaluran bantuan di wilayah yang mengalami konflik berkepanjangan. Ketegangan antara AS, Israel, dan UNRWA diharapkan dapat diselesaikan melalui dialog yang konstruktif.

Sebagai lembaga internasional yang berperan dalam membantu pengungsi Palestina, UNRWA menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan kredibilitasnya di tengah berbagai tuduhan. Masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan diharapkan tetap fokus pada penyediaan bantuan yang diperlukan bagi mereka yang terjebak dalam konflik.

Situasi di Jalur Gaza menjadi sorotan global, terutama terkait dengan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh negara-negara besar seperti AS akan berdampak signifikan terhadap proses penyampaian bantuan dan keselamatan penduduk sipil di wilayah tersebut.