Berita

Mikroplastik Kontaminasi Air Hujan, Sumbernya dari Pakaian dan Sampah Plastik

Avatar photo
19
×

Mikroplastik Kontaminasi Air Hujan, Sumbernya dari Pakaian dan Sampah Plastik

Sebarkan artikel ini

Mikroplastik Kontaminasi Air Hujan di Jakarta: Sumber dan Implikasinya

Jakarta, Liputan6.com – Penelitian terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa sumber mikroplastik yang mengkontaminasi air hujan di Jakarta bukan berasal dari hujan itu sendiri, melainkan dari polutan yang terakumulasi saat air hujan turun. Profesor Riset BRIN, Muhammad Reza Cordova, menjelaskan bahwa air hujan sebenarnya bersih ketika turun, namun kemudian menyerap berbagai jenis polutan, termasuk mikroplastik.

Reza menjelaskan, “Air hujan itu aslinya bersih, kemudian membersihkan berbagai macam polutan.” Ia merinci beberapa sumber mikroplastik, yang pertama berasal dari pakaian berbahan sintetis. “Sebagian besar pakaian yang kita gunakan saat ini merupakan polyester, nylon, atau polimer sintetis lainnya, bukan dari serat alami seperti katun,” tambahnya dalam media briefing yang diadakan di Balai Kota Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Selanjutnya, penggunaan plastik sekali pakai juga menjadi penyebab signifikan kontaminasi mikroplastik. Reza menekankan pentingnya pengelolaan sampah di wilayah sekitar Jakarta, khususnya di Bodetabek dan Banten. Meskipun pengelolaan sampah di Jakarta sudah tergolong baik, dengan lebih dari 95% sampah dijemput dari sumbernya, masalah utama tetap ada di daerah sekitarnya. “Di wilayah-wilayah sekitar Jakarta, tingkat pengumpulan sampah masih sangat rendah, bahkan ada yang di bawah 50%,” ungkap Reza.

Implikasi dari temuan ini sangat relevan bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi warga Jakarta yang terpapar pada potensi risiko kesehatan akibat mikroplastik. Kontaminasi ini berpotensi mengganggu kualitas air dan kesehatan masyarakat, yang sebelumnya mungkin dianggap aman. Sementara pengelolaan sampah di ibukota menunjukkan kemajuan, tantangan utama tetap berada di area sekitarnya, yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Masalah mikroplastik ini tidak hanya menjadi isu lokal namun juga merupakan bagian dari permasalahan global yang melibatkan banyak pihak. Diperlukan langkah-langkah kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta guna menangani isu ini secara efektif. Kesadaran akan dampak mikroplastik sangat penting, terutama dalam menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat.

Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan limbah dan penggunaan produk ramah lingkungan untuk mengurangi dampak mikroplastik yang merugikan. Diharapkan, kesadaran dan tindakan kolektif dapat mendorong perbaikan di seluruh wilayah Jabodetabek dalam menghadapi tantangan lingkungan, demi masa depan yang lebih baik.