Berita

Hari Santri Nasional 2025: Gali Semangat Keislaman dan Kebangsaan dari Bung Karno

Avatar photo
9
×

Hari Santri Nasional 2025: Gali Semangat Keislaman dan Kebangsaan dari Bung Karno

Sebarkan artikel ini

Hari Santri Nasional 2025: Menggali Warisan Keislaman dan Kebangsaan Bung Karno

Ketua DPP PDI Perjuangan (nonaktif) Bidang Agama dan Kepercayaan, Zuhairi Misrawi, mengajak masyarakat untuk mengingat kembali semangat keislaman dan kebangsaan yang ditanamkan oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025. Acara tersebut diselenggarakan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Zuhairi menyatakan bahwa Bung Karno merupakan figur teladan bagi para santri dalam upaya menyatukan ketekunan intelektual dan spiritualitas Islam. “Baca tulisan dan pidato-pidato Bung Karno tentang keislaman, kita akan mendapati visi yang kokoh dan futuristik dalam membangun negeri ini,” ujarnya.

Sebagai Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi menegaskan bahwa pemikiran Islam Bung Karno sangat dipengaruhi oleh interaksinya dengan tokoh-tokoh besar seperti KH Ahmad Dahlan dan H.O.S. Cokroaminoto. Dari kedua sosok ini, Bung Karno menyerap semangat Islam yang rasional dan progresif. Perjalanan spiritual Bung Karno mencapai puncaknya saat ia berada dalam masa pengasingan di Ende, di mana ia mendalami tafsir, hadis, dan sejarah Islam secara mendalam.

“Para santri harus meneladani semangat Bung Karno yang gigih mempelajari tafsir dan hadis. Dari situ, ia menemukan kekuatan spiritual yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan,” tambah Zuhairi.

Lebih lanjut, Zuhairi menyampaikan bahwa Bung Karno juga mendapatkan dukungan dari para ulama besar, termasuk Syaikhona Kholil Bangkalan dan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari menjelang proklamasi kemerdekaan. “Visi Islam Bung Karno merupakan paket sempurna, karena mampu menggabungkan kekuatan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Ini menjadikannya sebagai visi Islam yang mempersatukan seluruh elemen bangsa,” pungkas Zuhairi.

Peringatan Hari Santri Nasional ini tidak hanya menjadi momen refleksi bagi kaum santri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali meneguhkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa. Dengan menggali kembali pemikiran dan kontribusi Bung Karno, diharapkan generasi muda dapat meneruskan semangat persatuan dan kebangkitan dalam mengisi kemerdekaan.

Implikasi dari peringatan ini sangat penting untuk menjaga kohesi sosial dalam keragaman Indonesia. Mengingat nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam yang inklusif dan nasionalis, dapat memperkuat ikatan persatuan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Hari Santri Nasional 2025 menjadi momentum untuk merangkul seluruh elemen masyarakat demi pembangunan bangsa yang lebih baik, menciptakan kesadaran akan pentingnya pendidikan agama yang berorientasi pada kebangsaan, serta memperkokoh pondasi kebhinekaan yang menjadi ciri khas Indonesia.