Pemecatan Masatada Ishii Memicu Pertanyaan Besar di Kalangan Penggemar Timnas Thailand
Jakarta – Keputusan Federasi Sepakbola Thailand (FAT) untuk memecat Masatada Ishii dari posisi pelatih Timnas Thailand pada Selasa (21/10) menuai kontroversi di kalangan suporter. Banyak yang mempertanyakan kebijakan tersebut, terutama dalam konteks performa positif yang ditunjukkan oleh tim di bawah kepemimpinan Ishii.
Masatada Ishii, yang menjabat sebagai pelatih sejak 2023, membawa Timnas Thailand mencapai 100 besar dalam ranking FIFA. Di bawah arahan Ishii, Thailand mencatat 16 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 8 kekalahan, menciptakan rasio kemenangan yang cukup mengesankan sebesar 53,3%. Namun, meskipun prestasi itu, FAT tetap melanjutkan langkah untuk memecatnya, mengklaim ingin melakukan perubahan di semua kelompok umur tim nasional.
Dalam sebuah pernyataan resmi, FAT menyampaikan, “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Masatada Ishii atas kerja keras dan kontribusinya kepada tim nasional Thailand. Kami mendoakan kesuksesan untuknya dan staf pelatih di masa mendatang.” Namun, penjelasan tersebut tidak memuaskan sang pelatih maupun para penggemar.
Reaksi skeptis muncul dari banyak suporter yang merasa bahwa keputusan ini tidak tepat dan mendadak. Mereka mengekspresikan kekecewaan melalui berbagai platform media sosial. Salah satu pengguna Instagram, @krupbas, mempertanyakan, “Mengapa kamu memecat Ishii? Dia pelatih yang baik.” Sementara itu, akun lain menambahkan, “Ishii bekerja dengan bagus meskipun gagal di Kualifikasi Piala Dunia. Timnas kita sedang bangkit.”
Selain itu, media di Thailand juga ikut mempertanyakan keputusan FAT, mengingat Ishii mengaku proses pemecatannya terjadi secara tiba-tiba. Di lama Instagram-nya, Ishii menyebutkan bahwa pada pagi hari sebelum pemecatannya, ia dihubungi untuk membahas evaluasi dua pertandingan melawan Taiwan. Ia menjelaskan, “Setelah evaluasi, mereka tiba-tiba menyatakan bahwa kontrak saya akan diputus mulai hari ini, dengan alasan ingin mengganti staf tim nasional di semua kelompok umur.”
Ishii menambahkan, “Karena saya tidak bisa langsung menerimanya, saya hanya menjawab, ‘baiklah, kita bicara lagi lain kali’ dan saya tidak menandatangani apa pun. Kemudian, sore harinya, federasi mengumumkan pemecatan saya. Betapa tidak jujurnya mereka.” Dalam pernyataannya, Ishii juga mengekspresikan rasa terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung Timnas Thailand.
FAT tampaknya kini tengah mencari kandidat pelatih baru untuk menghadapi FIFA Matchday pada bulan November mendatang. Sementara itu, posisi Ketua Umum FAT, yang menjabat sebagai Madam Pang, terus menjadi sorotan. Dukungan dan kepercayaan penggemar kini dipertanyakan pasca-pemecatan ini. Tanggapan resmi dari Madam Pang terkait situasi ini belum diterima, sementara banyak suporter menunggu penjelasan lebih lanjut dari federasi sepakbola Thailand.
Dengan ketidakpastian ini, jelas bahwa langkah FAT telah menciptakan gema kontroversial yang akan mempengaruhi hubungan antara federasi, pelatih, serta penggemar sepakbola di Thailand.









