Nasional

Kepuasan Publik Meningkat Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Avatar photo
13
×

Kepuasan Publik Meningkat Terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Tahun Pertama

Sebarkan artikel ini

Pemerintahan Prabowo-Gibran: Kepuasan Publik dan Tantangan yang Dihadapi Satu Tahun Setelah Dilantik

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah melewati satu tahun masa tugas sejak dilantik pada Oktober 2024. Berbagai lembaga survei baru-baru ini merilis hasil evaluasi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan saat ini, yang mengindikasikan adanya legitimasi dan optimisme tinggi terhadap kepemimpinan mereka.

Hasil survei dari lembaga-lembaga seperti Poltracking Indonesia, Intelligence and National Security Studies (INSS), dan Rumah Politik Indonesia (RPI) menunjukkan angka kepuasan publik yang bervariasi, dengan mayoritas responden merasa puas dengan kinerja Pemerintah Prabowo-Gibran. Angka kepuasan tersebut berkisar antara 72,5 persen hingga 86,4 persen. Hal ini menandakan bahwa masyarakat merasakan dampak positif dari program-program yang dijalankan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan bantuan sosial.

Namun, meskipun demikian, tantangan besar tetap menghadang. Survei mencatat bahwa isu ekonomi rumah tangga, seperti stabilitas harga dan lapangan kerja, menjadi perhatian utama. Selain itu, masyarakat juga menyoroti perlunya reformasi hukum yang konsisten untuk menjaga kepercayaan publik yang tinggi.

INSS mencatat tingkat kepuasan responden sebesar 72,5 persen, Poltracking Indonesia di angka 78,1 persen, sementara RPI mencatatkan 86,4 persen kepuasan. Dalam rincian Poltracking, dari total responden, 9,8 persen menyatakan sangat puas, 68,3 persen cukup puas, 17,3 persen kurang puas, dan 2 persen sangat tidak puas.

Dari segi wilayah, tingkat kepuasan tampak merata di seluruh Indonesia. Responden dari Jawa Timur mencatatkan tingkat kepuasan tertinggi, mencapai 85,4 persen. Sementara wilayah Kalimantan dan Sumatera juga menunjukkan angka kepuasan yang signifikan, masing-masing 83,9 persen dan 83,2 persen. Sebanyak 78,7 persen responden dari Jawa Barat dan 77,1 persen dari Jakarta-Banten juga menyatakan puas dengan kinerja pemerintah.

Alasan kepuasan responden beragam, dengan lima faktor utama yang diidentifikasi. Kepemimpinan yang tegas dan berwibawa menjadi alasan bagi 18,8 persen responden. Sedangkan, bantuan sosial yang bermanfaat mendapat dukungan 12,3 persen, diikuti kedekatan pemimpin dengan rakyat kecil (11,4 persen) dan program MBG (10,4 persen). Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga diapresiasi oleh 8,1 persen responden.

Di sisi lain, ketidakpuasan masyarakat, dengan 26,7 persen responden menyebutkan ekonomi yang belum stabil sebagai faktor utama. Selain itu, bantuan sosial yang dinilai tidak tepat sasaran (15,7 persen) dan masih adanya kasus korupsi (8,9 persen) menjadi perhatian yang signifikan.

Survei juga menilai kinerja Wakil Presiden Gibran, di mana 71,4 persen responden menyatakan puas. Responden memberikan penilaian positif karena Gibran dinilai dekat dengan masyarakat (15,7 persen) dan mampu memimpin bersinergi dengan presiden (10,3 persen). Ketajaman pemikiran dan kepeduliannya terhadap rakyat juga menjadi faktor kunci penilaian positif.

Dengan pencapaian dan tantangan yang ada, pemerintah diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan publik dengan memperkuat program yang sudah berjalan serta melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap hal-hal yang menjadi persoalan utama masyarakat.