Trump Tunjuk Mark Savaya sebagai Utusan Khusus untuk Irak
Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja menunjuk Mark Savaya, seorang pengusaha ganja, sebagai utusan khusus untuk Irak. Penunjukan ini diumumkan melalui platform Truth Social pada Minggu (19/10), dan diharapkan dapat memperkuat hubungan antara AS dan Irak.
Mark Savaya adalah pendiri Leaf and Bud, perusahaan penanaman ganja yang berbasis di Detroit, Michigan. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar di negara bagian tersebut, dengan berbagai iklan yang menjangkau seluruh kota. Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan keyakinannya bahwa pemahaman mendalam Savaya tentang hubungan Irak-AS, serta koneksinya di kawasan, akan sangat bermanfaat bagi kepentingan rakyat Amerika.
“Mark adalah pemain kunci dalam kampanye saya di Michigan, di mana ia dan timnya berhasil mengamankan rekor suara dari komunitas Muslim Amerika,” ujar Trump, seperti dilansir dari AFP. Meskipun Savaya bukan seorang Muslim, ia berasal dari komunitas Chaldean yang memiliki sejarah panjang di wilayah tersebut.
Sementara itu, situasi hukum terkait ganja di Irak tetap menjadi isu penting. Ganja masih ilegal di negara itu, yang menerapkan hukuman berat, termasuk hukuman mati, bagi pelanggaran terkait perdagangan narkoba skala besar. Penunjukan Savaya menjadi utusan khusus ini mengundang berbagai reaksi, terutama mengingat kompleksitas hubungan politik dan sosial antara AS dan Irak.
Dalam konteks ini, Trump juga mencalonkan Wali Kota Amer Ghalib dari Michigan sebagai duta besar untuk Kuwait. Namun, pencalonan tersebut saat ini terhambat di Senat AS, menyusul pernyataan Ghalib mengenai Israel yang sedang diteliti lebih lanjut.
Penunjukan Savaya menunjukkan strategi Trump untuk memanfaatkan utusan khusus, yang tidak memerlukan konfirmasi dari Senat, dibandingkan dengan duta besar yang harus melalui proses tersebut. Savaya pun mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan AS-Irak dan bekerja di bawah arahan Presiden Trump, melalui unggahan di platform X.
Dengan latar belakang politik yang kental dan hubungan komunitas yang kompleks, penunjukan ini akan menjadi perhatian banyak pihak. Beberapa analis mengamati bahwa langkah ini dapat memperkuat hubungan bilateral, namun ada juga kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kebijakan luar negeri AS di kawasan yang rawan konflik ini.
Secara keseluruhan, penunjukan Mark Savaya sebagai utusan khusus untuk Irak menandai langkah strategis dalam memperkuat peran AS di Timur Tengah, dengan harapan dapat memfasilitasi dialog dan kerja sama antara kedua negara. Ke depannya, bagaimana Savaya akan menjalankan tugas ini dan dampaknya terhadap hubungan Irak-AS masih menjadi pertanyaan yang menarik untuk diikuti.









