Olahraga

Suporter Maccabi Tel Aviv Berulah, Derby Tel Aviv Dibatalkan karena Kericuhan

Avatar photo
7
×

Suporter Maccabi Tel Aviv Berulah, Derby Tel Aviv Dibatalkan karena Kericuhan

Sebarkan artikel ini

Judul: Kericuhan Penggemar Maccabi Tel Aviv Membuat Derby Tel Aviv Dibatalkan

Jakarta – Suporter Maccabi Tel Aviv kembali berulah, kali ini dalam pertandingan derby melawan Hapoel Tel Aviv. Insiden tersebut terjadi di Stadion Bloomfield, memaksa pihak berwenang untuk membatalkan pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2025.

Pihak kepolisian West Midlands, Inggris, sebelumnya telah melarang suporter Maccabi Tel Aviv untuk hadir di Villa Park saat timnya bertanding melawan Aston Villa pada 6 November mendatang. Larangan tersebut dikeluarkan karena pertimbangan keamanan terkait potensi kericuhan yang mungkin terjadi. Kepolisian setempat mengategorikan laga tersebut sebagai pertandingan berisiko tinggi, dan meminta otoritas terkait untuk tidak menyediakan tiket bagi penggemar tim tamu.

Ketika larangan tersebut diumumkan, sejumlah politisi Inggris yang mendukung Israel sempat menyatakan ketidaksetujuan mereka. Namun, terjadinya kericuhan di derby Tel Aviv baru-baru ini menunjukkan bahwa keputusan kepolisian Inggris mungkin sangat tepat.

Sebagaimana dilaporkan oleh media lokal, sebelum kickoff, kerusuhan terjadi di berbagai titik, baik di dalam maupun luar stadion. Polisi memutuskan untuk menghentikan pertandingan setelah menilai situasi di stadion tidak aman. Selain itu, terdapat laporan tentang penggunaan piroteknik oleh suporter, seperti kembang api dan granat asap, yang semakin memperburuk situasi keamanan.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan, Maccabi Tel Aviv mengonfirmasi bahwa derby tidak akan dilanjutkan sesuai keputusan kepolisian. Insiden ini juga menyoroti rekam jejak buruk suporter Maccabi. Pada November 2024, mereka terlibat dalam sejumlah aksi kontroversial saat berkunjung ke Amsterdam, seperti merusak properti, menyerang supir taksi keturunan Arab, hingga mencuri bendera Palestina dari rumah warga.

Pihak berwenang kini perlu mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menangani masalah ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kegiatan sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan dan sportivitas, bukan tempat untuk mengekspresikan kekerasan dan kebencian.

Diharapkan, tindakan tegas dapat diambil untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pertandingan sepak bola berlangsung, baik di dalam maupun luar negeri. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak bahwa dukungan terhadap tim harus dilakukan dengan cara yang mendukung semangat olahraga, bukan dengan aksi yang merugikan.