Berita

Universitas Udayana Bentuk Tim Investigasi Kematian Mahasiswa Diduga Akibat Perundungan

Avatar photo
11
×

Universitas Udayana Bentuk Tim Investigasi Kematian Mahasiswa Diduga Akibat Perundungan

Sebarkan artikel ini

Universitas Udayana Bentuk Tim Investigasi Setelah Kematian Mahasiswa Diduga Akibat Perundungan

Jakarta – Universitas Udayana (Unud) membentuk tim investigasi internal terkait dugaan perundungan yang berujung pada kematian salah satu mahasiswanya, Timothy Anugrah Saputra (22). Langkah ini diambil untuk mengeksplorasi kejadian yang memicu peristiwa tragis ini dan memberikan pendampingan kepada keluarga mahasiswa.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif tersebut dalam sebuah konferensi pers di Jakarta Selatan, pada Minggu (19/10/2025). “Rektor sudah membentuk tim untuk menginvestigasi dan mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Mereka juga akan memberikan pendampingan kepada keluarga dan pihak terkait,” ungkap Brian.

Brian menekankan pentingnya menjamin keamanan di lingkungan kampus agar insiden serupa tidak terulang. “Kondisi kampus harus betul-betul kondusif. Ini adalah alarm bagi seluruh civitas akademika untuk lebih peka terhadap kondisi mahasiswa di sekitarnya,” tambahnya. Menurutnya, banyak kasus serupa yang ditimbulkan oleh tekanan psikologis yang tidak terdeteksi, sering kali disebabkan oleh komunikasi yang terbatas di dalam lingkungan kampus.

Dalam rangka menciptakan atmosfer yang lebih sehat, Brian mengimbau semua civitas akademika untuk berperan aktif. “Kami mengajak teman-teman mahasiswa untuk berkolaborasi dalam membangun lingkungan yang positif. Penting bagi kita semua untuk memperhatikan satu sama lain,” katanya.

Universitas Udayana diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Ini menjadi sorotan penting bagi masyarakat, terutama mengingat situasi kesehatan mental yang sering kali diabaikan di kalangan mahasiswa. Diharapkan, langkah investigasi ini tidak hanya menjawab pertanyaan mengenai kematian Timothy, tetapi juga menjadi momentum bagi perbaikan sistem dukungan psikologis di kampus-kampus di seluruh Indonesia.

Kesadaran akan perundungan dan kesehatan mental di lingkungan pendidikan tinggi harus menjadi prioritas. Di tengah tantangan yang dihadapi mahasiswa, dukungan dari rekan sejawat dan pihak universitas sangat vital. Dalam hal ini, pembentukan tim investigasi Universitas Udayana dianggap sebagai langkah awal yang positif, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk menciptakan perubahan yang signifikan.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan masyarakat lebih peka terhadap isu perundungan yang dapat merugikan banyak pihak. Upaya untuk memperbaiki komunikasi di kampus dan meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental menjadi sangat penting dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung.

Sebagai kesimpulan, insiden yang menimpa Timothy Anugrah Saputra harus disikapi sebagai pelajaran berharga bagi seluruh komunitas akademik. Mari kita bersama-sama membangun lingkungan pendidikan yang lebih aman dan sehat, agar setiap mahasiswa dapat meraih impiannya tanpa adanya kesulitan yang tidak seharusnya.