Menteri PPPA Sebut Marsinah Simbol Perjuangan Perempuan Pekerja
Nganjuk – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menegaskan bahwa Marsinah, seorang aktivis buruh asal Nganjuk, merupakan simbol keberanian perempuan dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak pekerja. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan ke rumah keluarga Marsinah dan ziarah ke makamnya yang dilaksanakan di Nganjuk, Jawa Timur.
“Mariah ini bukan sekadar bagian dari sejarah, melainkan simbol perempuan yang berani bersuara melawan ketidakadilan. Keberaniaan Marsinah telah menginspirasi banyak orang,” ungkap Arifah Fauzi.
Dalam acara tersebut, Menteri PPPA didampingi oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, serta Wakil Bupati, Trihandy Cahyo Saputro. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperingati jasa dan perjuangan Marsinah yang telah menjadi ikon bagi pergerakan buruh dan hak asasi perempuan di Indonesia.
Arifah menambahkan, pihaknya sangat mendukung rencana untuk mengusulkan Marsinah sebagai pahlawan nasional. “Kami sangat bahagia jika Marsinah diberi gelar ini, karena perjuangannya tidak hanya dipicu oleh kekuasaan, tetapi oleh keberanian yang luar biasa,” ujarnya.
Usulan ini juga didukung oleh Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, yang memastikan bahwa pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Marsinah sedang dalam proses. Dukungan juga datang dari Presiden Prabowo Subianto, yang mencanangkan pernyataan penting dalam peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025 di Monas, Jakarta. Hal ini dianggap sebagai titik balik bagi pengakuan negara terhadap jasa para pejuang ketenagakerjaan.
“Aksi dan pernyataan Presiden Prabowo di Monas telah mengangkat harapan bagi semua buruh di Indonesia yang selama ini menginginkan pengakuan terhadap perjuangan mereka,” kata Agus Jabo.
Marsinah dikenal sebagai sosok pekerja yang berani menuntut hak-hak buruh di tengah berbagai tantangan dan risiko. Tindakannya telah menjadikan dirinya sebagai panutan dan sumber inspirasi bagi banyak perempuan dan pekerja di seluruh Indonesia.
Melalui kunjungan ini, Menteri PPPA berharap bisa menggalang kesadaran masyarakat akan pentingnya hak-hak perempuan, terutama dalam konteks dunia kerja. “Keberanian Marsinah mengingatkan kita bahwa setiap orang, terutama perempuan, berhak untuk bersuara dan memperjuangkan keadilan,” tegasnya.
Kementerian PPPA juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta memperkuat perlindungan terhadap pekerja perempuan di Indonesia. Dengan demikian, perjuangan Marsinah tidak hanya dikenang, tetapi juga menjadi dorongan untuk terus berjuang mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Kunjungan ini diakhiri dengan harapan bahwa nilai-nilai keberanian dan keadilan yang diperjuangkan Marsinah dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Pemerintah, melalui berbagai program, juga menegaskan komitmennya untuk menguatkan posisi perempuan dalam berbagai sektor, termasuk dunia kerja.









