Internasional

Kritik Terhadap Kolaborasi Merek Provokatif di Arab Saudi

Avatar photo
13
×

Kritik Terhadap Kolaborasi Merek Provokatif di Arab Saudi

Sebarkan artikel ini

Saudi Arabia Kejar Citra Budaya Melalui Merek Provokatif

Arab Saudi semakin agresif dalam upaya mengejar citra budaya global, salah satunya terlihat dari kemunculan merek-merek kontroversial di negeri tersebut. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari strategi kerajaan untuk meningkatkan daya tarik pariwisata dan menciptakan citra yang lebih modern di mata dunia.

Merek-merek yang dikenal dengan desain provokatif dan pernyataan berani makin sering terlihat dalam berbagai acara di Arab Saudi. Hal ini direktur sejalan dengan program Vision 2030 yang digagas oleh Pangeran Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara dan mengurangi ketergantungan pada minyak. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menarik lebih banyak wisatawan internasional, terutama generasi muda yang memiliki ketertarikan pada budaya pop dan tren global.

Namun, tidak semua pihak sependapat dengan langkah ini. Beberapa kritikus menganggap kehadiran merek-merek tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai dan budaya lokal. Mereka mempertanyakan ketidakselarasan antara citra modern yang ingin dibangun oleh pemerintah dengan norma-norma yang telah lama dipegang oleh masyarakat Arab Saudi. “Ada pertentangan yang jelas antara tradisi dan modernitas yang ditawarkan oleh merek-merek ini,” ungkap salah satu pengamat sosial, Dr. Ahmad Al-Farsi.

Meskipun demikian, sejumlah warga Saudi melihat langkah ini sebagai peluang untuk memperluas horizon budaya mereka. “Kita hidup di era globalisasi. Munculnya merek internasional dapat menjadi jendela bagi kita untuk memahami dan mengapresiasi beragam budaya dari seluruh dunia,” ujar Fatimah, seorang pengusaha muda yang aktif dalam komunitas kreatif di Riyadh.

Kehadiran merek-merek tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memfasilitasi pergeseran sosial di Arab Saudi. Sejak dihapusnya larangan terhadap berbagai bentuk hiburan beberapa tahun lalu, masyarakat mulai mengeksplorasi berbagai aspek budaya yang sebelumnya dianggap tabu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menyusun narasi baru mengenai identitas Arab Saudi di era modern.

Di sisi lain, banyak yang berharap agar munculnya merek-merek ini tetap diiringi dengan penguatan nilai-nilai lokal. Beberapa pakar menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya. “Kita tidak bisa mengabaikan budaya kita hanya untuk mengejar ketenaran atau tren. Ada banyak cara untuk menggabungkan keduanya,” ujar Dr. Al-Farsi.

Dengan kondisi ini, terlihat bahwa Arab Saudi berada di persimpangan antara tradisi dan modernitas. Meskipun langkah untuk menarik merek-merek internasional dapat membawa dampak positif bagi ekonomi dan citra negara, tantangan untuk menjaga nilai-nilai lokal tetap menjadi perhatian utama. Selain itu, bagaimana masyarakat Arab Saudi menyikapi perubahan ini akan menjadi kunci dalam menentukan arah perkembangan budaya di negara tersebut di masa depan.

Sebagai penutup, perjalanan Arab Saudi dalam mengejar citra budaya global akan terus menjadi pembicaraan hangat, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Kebijakan yang bijak serta dialog terbuka antara semua pihak akan menjadi faktor penentu keberhasilan transisi ini seiring dengan berjalannya waktu.