Nasional

Penciptaan Lapangan Kerja Naik Tiga Kali Lipat di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Avatar photo
11
×

Penciptaan Lapangan Kerja Naik Tiga Kali Lipat di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

Sebarkan artikel ini

Peningkatan Lapangan Kerja Tercatat 665 Ribu di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Subianto

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan penciptaan lapangan kerja yang signifikan dalam tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dengan jumlah mencapai 665 ribu. Angka ini merupakan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan periode awal pemerintahan sebelumnya yang hanya menghasilkan kurang dari 200 ribu lapangan kerja per kuartal.

Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa capaian tersebut menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. “Dari sisi capaian kualitatif mengenai penciptaan lapangan kerja, kuartal kedua tahun ini mampu menciptakan 665 ribu lapangan kerja. Jika dibandingkan dengan lima tahun lalu, yang berada di angka sekitar 220.000, ini merupakan lonjakan yang luar biasa,” jelasnya dalam keterangan pers di Jakarta.

Susiwijono menekankan pentingnya investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menjelaskan bahwa realisasi investasi tidak hanya mengalami peningkatan kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Dalam satu tahun pemerintahan ini, angka investasi meningkat hingga 2,5 kali lipat dibandingkan lima tahun lalu, yang menunjukkan arah investasi yang lebih inklusif dan merata.

“Jika kita lihat capaian investasi selama satu tahun pemerintahan ini, peningkatannya sangat signifikan. Lima tahun lalu, angka investasi berada di sekitar 200 triliun. Kini, meningkat menjadi angka yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Dalam konteks pertumbuhan ekonomi, Susiwijono menekankan bahwa pemanfaatan investasi harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan lebih merata. “PDB kita, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) saat ini sekitar 28 persen. Sementara, konsumsi rumah tangga tetap menjadi yang tertinggi. Ke depan, kita harap investasi dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya pada PDB, tetapi juga pada dampak beruntunnya ke berbagai sektor,” tambah Susiwijono.

Dia juga mengungkapkan ambisi pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 8 persen, dengan menjadikan investasi sebagai motor penggerak utama. “Untuk mencapai target 8 persen, sangat penting bagi kita untuk terus menjadikan investasi sebagai motor utama perekonomian,” tegasnya.

Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan memastikan investasi berfungsi optimal sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan langkah ini, diharapkan setiap lapisan masyarakat dapat menikmati hasil dari pertumbuhan yang diraih.