Olahraga

Schmeichel Pertanyakan Transfer Sesko: MU Butuh Gelandang Bertahan, Bukan Penyerang

Avatar photo
14
×

Schmeichel Pertanyakan Transfer Sesko: MU Butuh Gelandang Bertahan, Bukan Penyerang

Sebarkan artikel ini

Transfer Benjamin Sesko Dipertanyakan, Fokus Manchester United Dinilai Salah Arus

Manchester – Mantan kiper legendaris Manchester United, Peter Schmeichel, mengungkapkan keraguan terhadap keputusan klub dalam merekrut Benjamin Sesko. Menurutnya, Manchester United lebih membutuhkan gelandang bertahan daripada seorang penyerang muda. Pajak transfer Sesko dari RB Leipzig mencapai 70 juta poundsterling, yang dapat bertambah jika klausul tertentu terpenuhi. Dia menjadi bagian dari komposisi baru di lini serang MU, bersama Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha, setelah kepergian Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund.

Meskipun Sesko dan Mbeumo hanya berhasil mencetak tiga gol dalam beberapa pertandingan terakhir, performa MU secara keseluruhan masih di bawah ekspektasi. Bahkan, meski berhasil memenangkan tiga laga terakhir di Liga Inggris, masalah utama masih terlihat di lini tengah dan pertahanan. Schmeichel menegaskan, ketidakadaan gelandang bertahan yang kompeten menjadi hambatan bagi timnya untuk bersaing secara optimal.

“Anda membelanjakan 70 juta poundsterling plus-plus untuk Sesko, sementara kami jelas kekurangan pemain nomor enam yang seharusnya ada. Selain itu, posisi kiper juga memerlukan penguatan,” ujar Schmeichel dalam sebuah wawancara dengan BBC Sport. Dia mencatat, musim ini timnya telah kebobolan sembilan gol akibat kesalahan dari posisi kiper, yang menambah sorotan pada kekurangan yang ada di sistem pertahanan.

Pada zaman Schmeichel, pemain-pemain kiper elit seperti Edwin van der Sar dan David de Gea memiliki misi untuk membawa tim meraih gelar juara dengan perbedaan poin yang signifikan. “Dahulu, fokus utamanya adalah untuk tidak kehilangan gol; itu adalah tujuan utama kami,” lanjutnya. Ia mempertanyakan kebijakan transfer saat ini yang tampaknya memprioritaskan agenda individu daripada kebutuhan tim secara keseluruhan.

Kekhawatiran Schmeichel tidak berlebihan mengingat situasi yang ada di dalam tim. Munculnya sejumlah pemain baru justru dapat menciptakan ketidakstabilan, sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang diinginkan oleh manajemen tim. “Dalam hal ini, manajer seharusnya menjadi pihak yang berwenang dalam menentukan siapa yang layak masuk dan keluar dari skuad,” ujarnya.

Dalam konteks yang lebih luas, keputusan perekrutan yang terlihat tidak sinkron ini dapat memicu ketidakpuasan di kalangan pendukung. Banyak yang mengharapkan perbaikan signifikan di lini tengah dan pertahanan, yang selama ini dianggap menjadi titik lemah. Meski semangat baru dari pemain seperti Sesko diharapkan dapat membawa solusi, tetapi fokus pada sektor yang lebih urgent mungkin akan lebih berbuah.

Manchester United kini dihadapkan pada tantangan berat untuk memperbaiki situasi di liga dengan prioritas yang tepat. Menurut Schmeichel, penting untuk membangun kembali fondasi tim yang kokoh sebelum berharap pada hasil terbaik. Dengan situasi saat ini, banyak yang bertanya-tanya tentang arah yang diambil oleh klub dan apakah pendekatan yang diterapkan akan membuahkan hasil yang diinginkan.