Status Hepatitis B di Ibu Hamil di Blitar Masih Mengkhawatirkan
Selama semester pertama tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar melaporkan bahwa dari 5.063 ibu hamil yang menjalani tes hepatitis B, sebanyak 34 orang dinyatakan reaktif. Meskipun penanganan penyakit ini semakin mudah dengan adanya empat puskesmas yang menyediakan layanan pengobatan, angka tersebut menunjukkan masih tingginya kasus hepatitis B di kalangan ibu hamil.
Eko Wahyudi, Kepala Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Blitar, menyatakan bahwa penanganan hepatitis B merupakan bagian dari program nasional Triple Eliminasi. “Dari jumlah pemeriksaan hingga Juni ini, meskipun lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, kami tetap berupaya meningkatkan layanan dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan,” ungkap Eko saat ditemui di kantornya.
Pada tahun 2024, sebanyak 5.258 ibu hamil diperiksa, dengan 48 di antaranya reaktif hepatitis B. Total sepanjang tahun lalu, ada 10.438 ibu hamil yang menjalani tes, dan 83 orang di antaranya dinyatakan reaktif.
Ibu hamil yang terdeteksi reaktif dirujuk ke rumah sakit rujukan, seperti RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, di mana pengobatan diberikan secara gratis. Pasien juga dapat memanfaatkan layanan BPJS untuk rujukan mandiri ke rumah sakit terdekat.
