Nasional

16.000 Siswa Miskin Terima Manfaat Program Sekolah Rakyat 2025

Avatar photo
2
×

16.000 Siswa Miskin Terima Manfaat Program Sekolah Rakyat 2025

Sebarkan artikel ini

Menteri Sosial: 16.000 Siswa Nikmati Program Sekolah Rakyat di 2025

Banjarbaru, Kalimantan Selatan – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengumumkan bahwa sekitar 16.000 siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan mendapatkan manfaat dari Program Sekolah Rakyat pada Tahun Anggaran 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke Sekolah Rakyat di Banjarbaru, Senin (22/9).

Program ini akan tersebar di 165 lokasi di seluruh Indonesia, memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah. “Saya tegaskan, sistem di sekolah ini ada yang sama dan ada yang tidak sama dengan sekolah umum,” ujar Saifullah Yusuf.

Dalam penjelasannya, Menteri Sosial menekankan bahwa siswa yang terlibat dalam Program Sekolah Rakyat memiliki beragam keistimewaan, bakat, dan minat yang berbeda. “Di sekolah ini, guru tidak memaksakan anak untuk mengikuti semua kurikulum yang ada di sekolah umum,” tambahnya. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel ini, para siswa dididik sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Saifullah Yusuf juga menjelaskan bahwa anak-anak ini berasal dari keluarga kurang mampu, namun memiliki semangat dan cita-cita tinggi untuk menempuh pendidikan. Program Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk anak-anak yang tergolong dalam kategori miskin dan miskin ekstrem, memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. “Anak-anak yang istimewa ini memiliki kejeniusan tersendiri,” ungkapnya.

Dengan adanya Program Sekolah Rakyat, diharapkan anak-anak yang kurang beruntung dalam pendidikan dapat meraih rayuan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini menjadi langkah penting dalam menciptakan kesetaraan di dunia pendidikan dan memberikan harapan baru bagi masa depan mereka.

Melalui program ini, pemerintah berusaha menjawab tantangan pendidikan di Indonesia, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang beruntung. Saifullah Yusuf berharap bahwa inisiatif ini akan memberikan dampak positif dan membuka peluang lebih luas bagi anak-anak untuk berprestasi di masa depan.

Peluncuran Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dan lembaga pendidikan lainnya untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan anak. “Keberhasilan program ini tergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya,” tutupnya.

Dengan demikian, Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu upaya nyata pemerintah untuk melakukan pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, terutama bagi anak-anak yang memiliki potensi tetapi terhambat oleh kondisi ekonomi.